“Kabupaten Boyolali pada 2024 kami mendapatkan 156 pompa tersebar di 17 kecamatan dengan target [PAT] 5.470 hektare dan sudah tercapai 4.222 hektare,” kata dia.
Lebih lanjut, Joko berharap dengan sumber air baru, produktivitas padi di Boyolali bisa naik. Diketahui, produksi beras mengalami penurunan dari 161.578 ton pada 2022 menjadi 156.388 ton pada 2023. Walaupun begitu, angka tersebut masih surplus sekitar 35.887 ton.
Ia berharap dengan adanya program pompanisasi dari Kementan, produktivitas bisa naik karena adanya sumber-sumber air baru dan benih unggul.
“Kalau pompa ada, lahan ada, air tidak ada, salah satunya dengan konservasi, dengan menanam tanaman yang mampu menyerap air. Sudah saya sampaikan saat saya laporkan ke Kementerian,” kata dia.
Editor : Tata Rahmanta