Dalam sehari warung ini dapat menghabiskan ayam sebanyak 100 sampai 150 ekor.
“Kalau hari Senin sampai Jumat kisaran 100 ekor lebih, tapi kalau Sabtu dan Minggu bisa 150 ekor lebih. Kalau pas hari Sabtu Minggu ramai sekali pembeli sampai gelar tikar di luar warung. Karena tidak cukup, banyak juga yang bungkus dibawa pulang,”kata April.
April menambahkan, olahan rica rica pedas ini memakai bumbu rempah rempah pada umumnya, yang membedakan olahan ini dengan tungku dan kayu bakar.
“Kalau bumbu seperti biasanya saja, resep dari orang tua dulu sampai sekarang masih digunakan. Kalau disini masaknya pakai tungku. Mulai dari goreng, masak nasi dan juga ayam nya. Tapi kalau kehabisan kayu bakar baru pakai gas,”pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta