Sementara Kades Banyuanyar Komarudin menjelasakan , bahwa potensi kopi yang ada di Desa Banyuanyar ini sangat prospektif, dari luas lahan 333,9 hektare, 44,3 hektare diantaranya adalah lahan tanaman kopi.
“kalau untuk Banyuanyar itu 95 persen itu tetap kopi robusta dan ini sudah mulai panen. 4 persennya adalah kopi arabica juga sudah mulai bisa dipanen dan satu persennya adalah kopi Nangka, adalah kopi yang langka rumpunnya liberika ekselsa ini juga akan kita brand khusus karena kopi Nangka ini benar benar peninggalan belanda.” Jelasnya.
Mayoritas pohon kopi yang ada berjenis robusta yang mencapai 95 persen, 4 persen kopi arabika dan 1 persen lainnya adalah kopi nangka. Kopi nangka adalah kopi langka peninggalan masa penjajahan belanda sesuai namanya kopi tersebut memiliki aroma seperti buah nangka.
“Dalam panen raya tahun ini potensi biji kopi yang bisa dipanen sebanyak 80 hingga 120 ton dan kopi asal lereng gunung merbabu ini juga pernah di export ke negara jerman”. Pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta