get app
inews
Aa Read Next : Boyolali Raih Predikat Kabupaten Terbaik I dalam Implementasi Audit Kasus Stunting BKKBN

Awali Panen Raya, Warga Desa Banyuanyar Boyolali Gelar Tradisi Kenduri Wiwit Kopi

Kamis, 27 Juni 2024 | 19:21 WIB
header img
Petani memetik biji kopi di kebun kopi Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (27/6/2024). Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  Petani dan warga lereng Gunung Merbabu, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali menggelar Tradisi Kenduri Wiwit Kopi pada hari Kamis (27/6/2024). Tradisi tersebut dilakukan sebelum warga melakukan petik kopi dalam musim panen raya pada tahun ini.

Acara wiwit kopi diawali dengan   mengarak beberapa tumpeng nasi dan sesaji menuju perkebunan kopi di desa setempat. Dalam kirab ini ada beberapa tokoh wanita cantik yang dilambangkan sebagai Dewi Sri sebagai sosok yang dipercaya membawa keberkahan bagi sektor pertanian.

Salah satu petani kopi Nyoto mengatakan, Setelah tumpeng nasi dan sesaji dikumpulkan di tengah kebun kopi, warga dipimpin tokoh agama melakukan berdoa bersama, setelah itu barulah warga mulai memanen biji kopi.

“tradisi wiwit kopi memang sudah saya laksanakan sejak dulu, ini melestarikan budaya nenek moyang dulu, kalau memulai panen apapun baik padi, cabai, atau kopi itu sebaiknya seharusnya dengan acara wiwitan dan ritualnya seperti ini. Ini ya sebagai ungkapan syukur terhadap tuhan yang maha kuasa.” Ungkap Nyoto.

Sementara Kades Banyuanyar Komarudin  menjelasakan , bahwa potensi kopi yang ada di Desa Banyuanyar ini sangat prospektif, dari luas lahan 333,9 hektare,  44,3 hektare diantaranya adalah lahan tanaman kopi.

“kalau untuk Banyuanyar itu 95 persen itu tetap kopi robusta dan ini sudah mulai panen. 4 persennya adalah kopi arabica juga sudah mulai bisa dipanen dan satu persennya adalah kopi Nangka, adalah kopi yang langka rumpunnya liberika ekselsa ini juga akan kita brand khusus karena kopi Nangka ini benar benar peninggalan belanda.” Jelasnya.

Mayoritas pohon kopi yang ada berjenis robusta yang mencapai 95 persen, 4 persen kopi arabika dan 1 persen lainnya adalah kopi nangka. Kopi nangka adalah kopi langka peninggalan masa penjajahan belanda sesuai namanya kopi tersebut memiliki aroma seperti buah nangka.

“Dalam panen raya tahun ini potensi biji kopi yang bisa dipanen sebanyak 80 hingga 120 ton dan kopi asal lereng gunung merbabu ini juga pernah di export ke negara jerman”. Pungkasnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut