SEMARANG, iNewsBoyolali.id – Aksi pengendara motor angkat roda depan dan mengandalkan roda belakang di aspal untuk bergerak ke depan banyak beredar di media sosial (medsos). Aksi di antaranya berujung memalukan, kerusakan hingga menimbulkan korban meninggal dunia.
“Tidak semua orang bisa atau mau melakukan manuver tersebut karena berbahaya. Tren ini tidak hanya menimbulkan kerugian untuk pengendara itu sendiri, namun juga bisa merugikan orang lain,” kata Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto, Selasa (28/5/2024).
Awal mula tren standing, angkat roda depan atau wheelie berasal dari dunia balap motor, terutama balapan motocross dan flat track atau adu kebut di permukaan tanah.
Komunitas pengendara sepeda motor di Amerika Serikat pada tahun 1960-an dan 1970-an sering melakukan wheelie sebagai bentuk pemberontakan dan keberanian. Tren wheelie juga diadopsi oleh geng-geng motor di daratan Amerika sebagai bagian dari identitas dan budaya mereka, manuver berkembang dengan postur berdiri saat wheelie.
Editor : Tata Rahmanta