“hingga akhirnya pada Jumat sore kondisi bapak memburuk, kemudian dibawa ke rumah sakit, sempet membaik sebentar, tapi drop lagi dan di bawa ke ruangan ICU dan dipasang alat ventilator, namun nyawa bapak tidak tertolong”, tuturnya sedih
Sebelumnya korban sempat mengungkapkan bahwa ayahnya bangga menjadi seorang ketua kpps dan bertugas mengawal terselenggaranya pemilu 2024. bahkan ayahnya sempat berujar akan ada acara kumpul besar di rumah pada sabtu.
“ternyata acara kumpul besar tersebut untuk melepas kepergian ayahnya untuk selamanya”, tambahnya.
Sementara menurut nyuwardi anggota KPU Boyolali, mencatat hingga Sabtu 17 Februari ada 10 petugas angg ota KPPS yang sakit kemudian satu orang meninggal dunia. Rata-rata petugas yang sakit karena kelelahan.
Editor : Tata Rahmanta