Menurut data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) per tanggal 15 pengukuran November, jumlah balita stunting di Kabupaten Boyolali adalah 4461 atau 7,7 persen. Kemudian jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk (wasting) sebanyak 2.783, serta komposit data stunting dan wasting (irisan) sejumlah 522. Selanjutnya jumlah sasaran balita (S) sebanyak 67.171 dan jumlah balita yg dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (D) adalah 57.327, sehingga jumlah datang dan ditimbang dibagi seluruh sasaran balita (D/S) sebesar 85,3 persen.
Sesuai data tersebut, Iwan menegaskan, diperlukan pengawasan terkait validasi data dasar antropometri Balita agar diperoleh data yang tepat dan akurat. Peran kader posyandu dan bidan desa serta ahli gizi Puskesmas sangat penting dalam proses pengumpulan data tersebut.
“Dengan adanya satu data antropometri Balita yang akurat akan menjadi pegangan bagi seluruh pihak dalam melakukan intervensi yang tepat sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing Perangkat Daerah dan juga merupakan sebagai wujud komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan konvergensi penurunan stunting.” tandasnya.
Editor : Tata Rahmanta