Pura Mangkunegaran punya korelasi kuat dengan Kota Solo. Kadipaten tersebut selalu menunjukkan esensi kontribusi bagi pemerintahan kota hingga pemerintahan nasional.
Pada masa kolonial, Mangkunegaran selalu menunjukkan peran agresif dan progresif dalam mendukung kemajuan pendidikan, politik, seni, dan nasionalisme masyarakat Jawa melalui organisasi Budi Utomo.
Kontribusi nyata dalam pembangunan intelektualitas sumber daya manusia Jawa juga tergambar melalui pembentukan Studi Kebudayaan dan Filsafat atas saran Mangkunagoro VII.
Kemudian mangkunegaran juga berkontribusi melawan kolonialisme dalam segi perjuangan praktis. Pada 1945, Mangkunagoro VIII menyatakan bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengubah status Mangkunegaran menjadi kerajaan tanpa kekuasaan politik.
Editor : Tata Rahmanta