Aksi Pencurian Kedai Ayam Goreng di Boyolali Terekam CCTV

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  Aksi pembobolan kedai ayam goreng di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa tengah terekam cctv. Dalam aksinya pelaku yang seorang diri berhasil menggondol satu handphone, tablet, mesin kasir dan uang tunai.

Dari video CCTV milik kedai menunjukkan setelah berhasil  membuka salah satu pintu kedai pelaku dengan mudah masuk ke area kasir kemudian membuka laci meja.

Aksi pencurian yang terjadi pada Kamis (29/6/2023) dinihari sekitar pukul 01.45 WIB, pelaku berhasil mengambil satu buah handphone dan tablet yang ada di laci dan sebuah mesin kasir warna hitam yang ada diatas meja.  

Ditemui pada Sabtu (1/7/2023) karyawan kedai ayam goreng Muhammad Arif Nugroho mengatakan bahwa, pada hari Kamis posisi kedai tutup karena libur hari raya idul adha, pada hari jumat pagi pegawai yang akan membuka kedai kaget melihat mesin kasir sudah tidak ada dan HP serta tablet yang digunakan untuk bertransaksi juga sudah raib dari laci.

Pegawai kemudian menemukan salah satu pintu samping sudah dalam keadaan terbuka, diduga pelaku bisa masuk kedalam kedai dengan cara membuka kunci pintu sisi atas dari sela-sela pintu.

"saya lihat masuk kok token listriknya sudah mati, trus mesin kasir kok sudah tidak ada , terus saya ngecek hp-hp lain juga tidak ada, setelah saya isi token, lampu nyala semua , saya cek semua, terus pintu yang samping sini sudah terbuka. itu kaya dari luar diputar gitu bisa , yang hilang tablet satu, hp satu, mesin kasir satu sama ada uangnya sekitar 400 ribuan, total kerugian berkisar 3 jutaan ada." Kata Arif.

Selain kehilangan barang elektronik, korban pencurian juga kehilangan uang tunai ratusan ribu rupiah yang ada di dalam mesin kasir. Akibat pencurian ini korban mengalami kerugian sedikitnya 3 juta rupiah.

Kasus pencurian ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Sementara kapolsek teras, boyolali saat dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dan sudah melakukan penyelidikan berbekal barang bukti yang ada.

Editor : Tata Rahmanta