Pedagang menyebut, kenaikan harga daging ayam kembali terasa dalam beberapa minggu terakhir, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Para pedagang mengaku terpaksa mengikuti harga jual dari pengepul yang memasok daging ayam ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan harga yang relatif lebih tinggi.
Menurut pedagang, jika tidak mengikuti harga dari pengepul tersebut, mereka kesulitan mendapatkan pasokan daging ayam untuk dijual di pasar. Kondisi ini membuat ruang gerak pedagang semakin terbatas, sementara minat beli masyarakat justru menurun.
“Sejak ada MBG kita susah jualan, pembeli sepi dan harganya mahal terus dan harus menyesuaikan harga di SPPG karena jika tidak kita tidak dapat stok daging,”ucapnya.
Pedagang berharap pemerintah dapat segera melakukan langkah stabilisasi harga, agar pasokan dan harga daging ayam kembali normal serta tidak semakin memberatkan masyarakat menjelang Tahun Baru.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
