GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Setelah lebih dari satu bulan menunggu kepastian, jenazah Yasmiati, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Guyangan, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, akhirnya tiba di rumah duka pada Selasa malam. Tangis haru keluarga pecah saat mobil ambulans yang membawa peti jenazah almarhumah tiba sekitar pukul 22.30 WIB.
Di bawah guyuran hujan gerimis, suasana duka menyelimuti rumah keluarga Yasmiati. Ayah kandung korban tampak syok dan menahan tangis ketika peti jenazah diturunkan dari ambulans. Ia segera dievakuasi oleh anak dan kerabat ke dalam rumah.
Sementara itu, Karnoto, suami Yasmiati, terlihat berusaha tegar meski matanya berkaca-kaca saat menatap peti jenazah istrinya. Setelah peti dibuka, satu per satu anggota keluarga mendekat untuk melihat wajah Yasmiati untuk terakhir kalinya.
Karnoto mengungkapkan perasaan lega bercampur duka mendalam karena keinginannya agar jenazah sang istri segera dipulangkan akhirnya terwujud. Ia mengaku selama lebih dari sebulan terakhir keluarga berada dalam kondisi panik dan cemas menunggu kepastian pemulangan jenazah dari Hong Kong.
“Alhamdulillah jenazah istri saya akhirnya bisa dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman,” ujar Karnoto dengan suara bergetar.
Terkait lamanya proses pemulangan, Staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Grobogan, Amin Susanto, menjelaskan bahwa proses tersebut memerlukan waktu karena harus menunggu kelengkapan administrasi serta identifikasi jenazah oleh kepolisian Hong Kong.
“Proses pemulangan memakan waktu hingga satu bulan karena menunggu administrasi dan identifikasi dari otoritas setempat. Untuk hak-hak korban, sebagian sudah diserahkan kepada keluarga, dan sisanya masih dalam proses. Kami pastikan seluruh hak korban akan dipenuhi,” jelas Amin Susanto.
Karnoto juga menceritakan bahwa komunikasi terakhir dengan Yasmiati terjadi dua jam sebelum peristiwa kebakaran hebat di Hong Kong. Setelah itu, ia kehilangan kontak dengan istrinya. Selama hampir dua pekan, Karnoto terus berusaha menghubungi nomor ponsel Yasmiati, namun tidak pernah tersambung.
“Saya sama sekali tidak punya firasat apa-apa,” tuturnya.
"Rencananya ia pingin lebaran di rumah bersama keluarga, pas telepon an terakhir sebelum kebakaran," pungkasnya.
Jenazah Yasmiati kemudian disalatkan dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat pada Rabu sekitar pukul 00.30 WIB. Di tengah hujan gerimis, peti jenazah diantar menggunakan ambulans dan dipanggul keluarga menuju liang lahat.
Yasmiati diketahui telah bekerja di Hong Kong selama sekitar dua setengah tahun melalui perusahaan penyalur resmi di Grobogan. Ia menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi kebakaran hebat yang terjadi di Hong Kong pada November 2025 lalu.
Pihak keluarga menyatakan telah mengikhlaskan kepergian Yasmiati untuk selamanya. Almarhumah meninggalkan seorang suami serta dua anak yang masih berusia kecil.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
