KULONPROGO, iNewsboyolali.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kulonprogo menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI di Novotel YIA, Sabtu (22/11/2025). Musda ini tak mengundang bupati dan wakil bupati, buntut kekecewaan terhadap janji politik pasangan calon yang diusung dalam Pilkada 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kulon Progo, Suharto menyayangkan langkah dua figur yang diusung menjadi bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kulonprogo 2024. Bupati Kulonprogo Agung Setyawan telah berlabuh menjadi Ketua DPW PAN DIY. Sedangkan Wakil Bupati Ambar Purwoko menjadi pengurus Partai Gerindra.
Suharto menegaskan pada awal kesepakatan, keduanya komitmen bersama untuk membesarkan partai. Hingga akhirnya mereka diusung koalisi Partai Golkar dengan PAN dan PPP melawan koalisi PDIP-PKS dan Gerindra-PKB.
“Kami sudah membicarakan komitmen awal untuk bersama-sama mengembangkan Golkar, tetapi pada akhirnya mereka menyatakan diri sebagai kader partai lain,” ujarnya.
Menurut Suharto, sejumlah janji politik yang pernah disampaikan juga tidak terealisasi. Karena itu, Golkar memutuskan untuk tidak mengundang keduanya dalam Musda XI.
“Kami memang tidak mengundang. Kalau hadir, mereka pun akan memberi sambutan atas nama partai lain,” jelasnya.
Meski demikian, Golkar menegaskan tetap solid menghadapi dinamika politik. Mereka lebih memilih fokus pada konsolidasi internal salah satunya menggelar musda. Ada dua calon yang mendaftar Wisnu Prasetya (Anggota DPRD Kulonprogo) dan Umar Maksum (Ketua Harian DPD Golkar Kulonprogo).
“Ada 17 hak suara yang akan menentukan pemimpin DPD selanjutnya, dengan peluang aklamasi masih terbuka,” katanya.
Ketua DPD Golkar DIY sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyebut musda sebagai momentum evaluasi dan penyusunan ulang strategi partai. Ia mengapresiasi Golkar Kulon Progo yang selama 20 tahun mampu mempertahankan lima kursi DPRD.
“Target kita jelas, kursi harus naik menjadi tujuh pada 2029 atau 2031,” ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
