Prosesi Wiwit ditandai dengan pemotongan padi pertama secara simbolis oleh sesepuh desa sebagai tanda dimulainya masa panen, Jumat (10/10/2025). Foto: iNewsBoyolali.id
Salah satu warga, Sri Sutarni, tampak gembira usai berhasil mendapatkan hasil bumi dari gunungan.
“Dapat pare Jepang, lombok, sama loncang. Nanti mau dimasak dan dibagi ke orang lain,” tuturnya.
Warga lainnya, Elin, menilai kegiatan ini bukan hanya seru tetapi juga bernilai nostalgia.
“Menyenangkan sekali, mengingatkan masa kecil dulu. Semoga tradisi seperti ini bisa memotivasi daerah lain untuk menjaga warisan budaya,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
