“Bantuan ini kami serahkan melalui perangkat desa agar bisa langsung dimanfaatkan warga yang benar-benar membutuhkan. Harapannya, tidak ada lagi warga desa hutan yang kesulitan buang air karena tidak memiliki jamban,” tegas Jumeno.
Bantuan tersebut disambut gembira oleh warga desa. Mereka merasa lega akhirnya bisa memiliki jamban sendiri, sehingga tidak lagi kebingungan ketika harus buang hajat, terutama saat hujan deras atau malam hari tiba.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa dan Perhutani, warga berharap masalah sanitasi yang sudah menahun ini perlahan dapat teratasi. Namun, kebutuhan masih cukup banyak, mengingat ratusan keluarga masih menunggu giliran memperoleh bantuan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait