Jumlah merchant QRIS di Solo Raya juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai 68.758 merchant atau tumbuh 41,45% dibanding periode yang sama tahun lalu. Di antaranya, pertambahan merchant di Kota Solo tercatat sebanyak 16.559 setara dengan 24,08% pangsa pasar Solo Raya.
"Capaian ini menjadi bukti bahwa digitalisasi pembayaran semakin diterima masyarakat dan memberikan manfaat nyata, khususnya bagi pelaku UMKM," ungkapnya.
Pramudya Wicaksana mengungkapkan, QRIS memberikan berbagai keuntungan bagi pedagang, mulai dari kemudahan transaksi tanpa perlu menyediakan uang pecahan kecil untuk kembalian, mengurangi risiko uang palsu, pencatatan keuangan yang transparan untuk mempermudah akses pembiayaan hingga mendorong kebiasaan menabung.
Meski demikian, Bank Indonesia tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan data pribadi agar terhindar dari kejahatan digital, serta menegaskan bahwa QRIS tidak menggantikan pembayaran tunai.
Edukasi Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah juga menjadi bagian dari agenda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ciri keaslian dan cara merawat Rupiah.
Melalui peluncuran ini, BI berharap kolaborasi strategis yang terjalin dapat semakin memperkuat daya saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan menjadikan Solo sebagai kota unggulan dalam pemanfaatan teknologi pembayaran digital di era modern.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait