Hadapi Perubahan Iklim, 50 Mahasiswa UAJY Ikuti Pelatihan Artificial Intelligence 

Kuntadi
Rektor UAJY Sri Nurhartanto bersama bupati Kulon Progo Agung Setyawan dan Country Manager SL2 Janio Nugraha dan mahasiswa berfoto bersama pada pembukaan pelatihan di Gedung Bonaventura, UAJY, Senin (21/7/2025). (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id  - Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengikuti program artificial intelligence (AI) untuk adaptasi iklim melalui Meta Youth development for Climate Tech (YDCT), Senin (21/7/2025). Kegiatan ini untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kecerdasan buatan dalam menghadapi perubahan ikli yang sangat cepat. 

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Meta Platforms Inc dan Sustainable living lab (SL2) dengan dukungan Fakultas Teknologi Industri, UAJY. Secara simbolis pelatihan ini dibuka Bupati Kulon Progo Agung Setyawan didampingi Rektor UAJY, Sri Nurhartanto. 

Country Manager for Indonesia SL2, Janio Nugraha mengatakan, 20 tahun lalu teknologi claud computing mulai dikenalkan dan terasa asing. Butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk menyadari manfaat cloud computing di berbagai sektor industri.

“Saat ini teknologi Ai menjadi trend di berbagai sektor, namun tenaga ahli AI masih minim,” katanya. 

Menurutnya, Word Economic Forum telah memperkirakan pada 2030 AI akan menjadi kebutuhan utama industri dengan keterampilan spesial. Untuk itulah mereka membangun kapasitas AI sejak dini melalui program Meta YDCT sebagai upaya membekali generasi muda di Indonesia dengan keterampilan Artificial Intelligence. 

“Kami yakin program ini akan menjadi awal dari lahirnya solusi nyata untuk adaptasi perubahan iklim, yang dikembangkan dari kampus dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” katanya. 


Pada tahap awal, mahasiswa akan mengikuti pelatihan dasar, pengenalan Generative AI (GenAI), eksplorasi tantangan iklim lokal, dan praktik membangun solusi AI. Mereka akan mendapatkan pendampingan dari pembentukan ide hingga pengembangan purwarupa solusi berbasis AI yang menargetkan isu-isu seperti banjir, gelombang panas ekstrem, dan polusi udara. 

Setelah menyelesaikan pelatihan dasar, mereka akan memasuki tahap pertukaran virtual pada September 2025. Peserta akan diajak berinteraksi dan berkolaborasi dengan mahasiswa peserta YDCT dari Singapura dan India, agar mereka lenih memahami konteks permasalahan secara lebih utuh dan merancang solusi yang relevan.

Fase berikutnya pengembangan purwarupa pada Oktober 2025 dengan mengajak mahasiswa akan membangun solusi digital berbasis AI dengan pendampingan mentor dari sektor teknologi dan keberlanjutan. Program akan ditutup pada Februari 2026 dengan Final Showcase yang akan mempertemukan peserta dengan pemangku kepentingan nasional dan regional untuk mendemonstrasikan hasil karya mereka.

Bupati Kulonprogo Agung Setyawan mengatakan, perubahan iklim dampaknya telah dirasakan masyarakat di pelosok desa. Mulai dari air yang susah diprediksi, kemarau panjang, hujan deras, hingga ancaman bencana longsor. 

“Perubahan iklim tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Program ini bukan sekadar pelatihan tetapi investasi jangka panjang untuk menyelamatkan bumi,” katanya. 

Rektor UAJY Sri Nurhartanto mengatakan, kemajuan teknologi informasi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Melalui pelatihan ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network