SOLO, iNewsBoyolali.id – Tim pencak silat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menorehkan hasil membanggakan dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Tengah 2025. Keberhasilan tak lepas dari strategi pembinaan yang sistematis dan kolaboratif antara pelatih, program studi Pendidikan Jasmani, dan dukungan institusi UMS.
Kepala Pelatih Pencak Silat UMS, Dr. Nur Subekti, S.Pd., M.Or., menyatakan bahwa performa para atlet menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya dari aspek fisik, teknik, dan strategi. Secara umum, peningkatan atlet cukup terlihat.
“Hanya saja aspek mental beberapa atlet masih perlu dimatangkan, karena latar belakang mereka berbeda-beda, ada yang baru mulai latihan dari nol,” ujar Nur Subekti melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/7/2025).
Dalam ajang POMPROV 2025, UMS berhasil membawa pulang empat medali dari cabang olahraga pencak silat. Rayhana Maulida Syakiroh berhasil meraih medali emas, sementara Muhammad Abdullah Azzam menyumbangkan medali perak. Untuk kategori seni jurus ganda putra, pasangan Dika Dwi Pratama Putra dan Diky Tri Nugroho Putro meraih medali perunggu.
Subekti menuturkan, strategi latihan yang diterapkan mengacu pada pendekatan sport science. Program latihan disusun dengan pola training center non-sentralisasi, mengingat sebagian besar atlet masih harus menyesuaikan jadwal kuliah dan aktivitas kampus lainnya.
“Kami tetap berikan jadwal recovery agar tidak overtraining. Tapi tantangannya memang di konsistensi, apalagi mendekati masa padat kegiatan seperti pawai,” lanjut Nur Subekti.
Kolaborasi lintas bidang menjadi salah satu kunci sukses tim pencak silat UMS. Selain pelatih inti, pelatihan juga melibatkan tenaga ahli dari Prodi Pendidikan Jasmani, seperti Anugerah, yang fokus pada strength and conditioning.
“Kami juga dibantu asisten pelatih yang sudah terjadwal dalam tugas-tugas kepelatihan. Koordinasi berjalan baik,” jelas Nur Subekti yang juga sebagai Kaprodi Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
Dalam mendukung fasilitas latihan, Kaprodi mengungkapkan bahwa UMS juga memberikan dukungan penuh, mulai dari anggaran pembinaan, fasilitas latihan, hingga kesempatan uji coba sebelum pertandingan utama.
“Sarana seperti gedung Smart Center yang disediakan UMS sangat membantu. Di situ atlet tapak suci bisa mengembangkan diri secara lebih intensif,” terang Kaprodi.
Setelah POMPROV, target kedepan adalah mempersiapkan atlet-atlet terbaik ke POMNAS 2025. Tiga nama yang sudah diproyeksikan adalah Rayhana, Kirana, Maliki, serta Aryo Seno yang masih dalam tahap pemantauan.
“Karena meskipun juara di POMPROV, tetap ada seleksi evaluatif dari Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jateng,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengajak mahasiswa UMS untuk mengenal dan mencintai pencak silat, khususnya Tapak Suci, sebagai bagian dari warisan budaya.
“Pencak silat bukan sekadar olahraga. Dalam Tapak Suci juga ada nilai-nilai Islam dan dakwah. Jadi silakan bergabung, tak harus jadi atlet, bisa juga untuk berkomunitas dan melestarikan budaya,” pungkas Nur Subekti.
Mahasiswa peraih medali emas POMPROV Jawa Tengah 2025, Rayhana Maulida Syakiroh mengungkapkan dalam mempersiapkan di ajang tersebut menjalani latihan secara rutin setiap hari. Program latihannya meliputi fisik, teknik, dan persiapan mental. Meskipun sering merasa lelah, Ia tetap menjaga semangat karena sudah menetapkan tujuan besar yang ingin dicapai.
Saat mendekati hari pertandingan, pola latihan menjadi lebih terarah. Ia banyak melakukan sparring dan evaluasi teknik untuk memastikan kesiapan fisik dan mental di arena pertandingan.
“Latihan jadi lebih spesifik agar saya lebih siap saat pertandingan,” ujar Rayhana.
Dalam kesempatan tersebut, Rayhana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Rayhana juga mengapresiasi dukungan dari kampus UMS yang telah memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk berkembang dalam bidang non-akademik. Dukungan dari UMS membuatnya lebih percaya diri dalam menghadapi kompetisi tingkat provinsi.
Dengan capaian medali emas ini, Rayhana berharap dapat terus mengembangkan prestasinya di tingkat yang lebih tinggi. Ia juga ingin menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berusaha meraih prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Prestasi Rayhana menjadi bukti nyata bahwa sistem pembinaan olahraga di UMS berjalan efektif dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakatnya secara optimal. UMS berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mencetak prestasi di berbagai bidang.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait