Mbah Ceper, salah satu penggagas berdirinya pasar tempo dulu ini muncul ketika banyaknya persaingan pasar tradisional dengan modern yang kini semakin merambah ke dunia internet. Sementara banyak pedagang yang tidak bisa menawarkan dagangannya di media sosial karena gagap teknologi. Selain itu, adanya pasar tempo dulu ini juga untuk menggugah dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal nenek moyang yang hampir punah.
“ ini salah satu upaya untuk empromosikan kuliner lokal karena kita saat ini kalah saing dengan tehnologi. Jadi kita kemas sambil nguri-uri budaya tempo dulu dengan mendirikan pasar tempo dulu dan klasik. Untuk saat ini baru berjalan dua kali dan perlu banyak pembenahan agar lebih tampil menarik dan lebih klasik lagi,” jelas Mbah Ceper.
Para wisatawan yang datang tidak dikenai tiket atau biaya lainnya. Mereka hanya diarahkan untuk menukarkan uang asli dengan kion ala tempo dulu di tempat penukaran uang untuk bertransaksi. Selain menikmati suasana alam dan kuliner tempo dulu, mereka juga bisa menikmati mandi air sendang yang sejuk dan segar yang terus mengalir dari sumber air di dalam goa keramat.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait