GROBOGAN-Sejumlah kendaraan roda empat sempat kaget dan mengeluh ketika hendak mengisi bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di Grobogan.para pemilik kendaraan yang sedang melakukan perjalanan jauh terpaksa berhenti di SPBU untuk sementara waktu karena tidak berani melanjutkan perjalanan melihat kondisi bahan bakar yang sudah menipis. Para pengemudi terpaksa melakukan registrasi kendaraan di tempat dengan dibantu petugas SBPU untuk mendapatkan barcode.
Beberapa kendaraan roda empat baik dari dalam kota maupun luar kota terpaksa parkir di beberapa SPBU di Grobogan, Jawa Tengah, karena tidak bisa membeli bahan bakar minyak jenis pertalite. Mereka takut jika nekat melanjutkan perjalanan, stok bahan bakar yang ada di dalam tangki mobil akan habis di tengah jalan. Di SPBU jalan R-Suprapto, Purwodadi, Grobogan, para pengendara roda empat sempat ditolak oleh petugas Pengisi Bahan bakar karena tidak bisa menunjukkan barcode sebagai bukti pendaftaran kendaraan.
Sandy salah satu pengendara asal Semarang, Jawa Tengah, sempat antri selama hampir lima belas menit mengaku kecewa tidak bisa mengsi bahan bakar. Ia bersama keluarga terpaksa parkir sejenak untuk mengurus pembuatan barcode pendaftaran agar bisa kembali mengisi pertalite.
“Kami perjalanan dari Cepu mau pulang ke Semarang, sudah mengantri kurang lebih lima belas menit. Eh sampai di depan petugas ditanyai sudah punya barcode? Saya jawab belum dan petugas menolak kita untuk mengisi pertalite,”keluh Sandy.
Bahkan Wawan, sopir minibus asal Grobogan, Jawa Tengah, yang hendak mengantar pasien ke rumah sakit pun juga mengaku kecewa tidak bisa mengisi pertalite karena tidak bisa menunjukkan bukti pendaftaran kendaraan. Ia mengaku tidak paham tentang aturan untuk mendaftar karena tidak bisa mengoperasikan internet.
“ Lha pripun mas wong kulo mboten mudeng internet opo maneh daftar-daftar masalah ngonoan blas mboten paham. Dadi wong cilik malah tambah mumet tambah susah ( lha bagaimana mas, saya itu tidak paham tentang internet. Apalagi terkait masalah pendaftaran seperti itu sama sekali tidak paham. Jadi orang kecil seperti kita justru semakin dibuat pusing dan semakin susah,”ucap Wawan.
Sementara itu di Jl. SPBU Gajah Mada Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, beberapa pengendara yang berhenti dan parkir di SPBU terlihat sedang registrasi kendaraan melalui aplikasi online dengan dibantu oleh beberapa petugas SPBU. Satu persatu petugas membantu seluruh pengendara hingga selesai.
Simon, pengurus SPBU Jl. Gajah Mada menjelaskan bahwa saat ini pihak SPBU masih melakukan sosialisasi terkait penggunaan barcode dan khusus SPBU Gajah Mada, untuk hari ini kita belum mewajibkan para pelanggan roda empat untuk menggunakan barcode, namun seluruh pengguna kendaraan roda empat diarahkan menuju kantor SPBU agar bisa segera melakukan pendaftaran.
“Untuk saat ini kita belum mewajibkan menggunakan barcode, namun tetap kita arahkan untuk segera mendaftarkan kendaraan terlebih dahulu agar bisa segera mendapatkan barcode, karena dalam waktu dekat ini akan diberlakukan wajib barcode untuk semua kendaraan roda empat. Jika kesulitan untuk mendaftar, bia langsung menemui kita di kantor dan kita siap membantu sampai selesai. Untuk pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis,” jelas Simon.
Lebih lanjut pengelola SPBU menjelaskan bahwa tujuan pemasangan barcode untuk kendaraan roda empat adalah untuk melindungi konsumen yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.
“Memang agak rumit ya pas awal–awal pendaftaran seperti ini, tapi tujuan pengendara diwajibkan memiliki barcode ini adalah untuk pengawasan dan melindungi konsumen,”tambah Pengelola SPBU Gajah Mada.
Para pengendara yang sudah selesai registrasi dan mendapatkan barcode pendaftaran kemudian segera kembali mengantri untuk bahan bakar dan melanjutkan perjalanan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait