Dikatakan, sehingga dengan diselenggarakan lomba ini dapat menunjukkan bahwa menjadi petani juga memiliki keseruan tersendiri sehingga dapat menumbuhkan minat generasi muda.
“Lomba ini juga sebagai wadah silaturahmi antar petani pengguna traktor tidak hanya dari klaten saja, melainkan semua petani pengguna traktor. Sekaligus untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia”, tambahnya.
Lebih lanjut Sumarna mengatakan kriteria penilaian lomba inipun hanya berdasarkan kecepatan peserta, namun untuk persyaratan traktor hanya roda tidak melebihi 110.
Salah satu peserta Andrianto mengaku senang bisa mengikuti lomba balap traktor. Ia sekaligus bisa menjajal mesin traktornya. Namun demikian menurutnya adalah persaudaraan antar petani pengguna traktor yang bisa berkumpul bersilaturahmi di balap traktor.
“Saat ia menjajal beradu cepat traktornya dengan petani lain saya sempat menemui kesulitan karena tarikan gas traktor putus, tapi Alhamdulilah berhasil finish dengan mendahului lawannya”, terangnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait