KLATEN, iNewsBoyolali.id – Bermacam cara dapat dilakukan dalam melestarikan seni budaya warisan para leluhur. Salah satunya melalui festival Gejog Lesung, seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Festival gejog lesung yang diselenggarakan di lapangan Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Klaten pada Sabtu (24/8/2024) lalu yang diikuti sebanyak 25 kelompok seni dari berbagai daerah di Kabupaten Klaten.
Ketua Panitia, Prihadi menjelaskan gejog lesung merupakan permainan instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi tradisional berupa lesung. Agar menghasilkan suara yang indah, dan butuh kekompakan dalam memainkannya.
"Festival gejog lesung tingkat kabupaten ini yang keenam. Pesertanya sekitar 25 kelompok perwakilan dari kecamatan, ditambah perwakilan dari beberapa desa," ujarnya.
Latar belakang diadakannya festival gejog lesung adalah dalam rangka memperingati Hari Jadi Klaten dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 Republik Indonesia. Melalui festival ini diharapkan seni gejog lesung akan terus lestari dan dikenal generasi muda.
"Tujuan festival untuk mengenalkan seni gejog lesung kepada generasi muda. Selain itu nguri-uri budaya adiluhung gejog lesung yang ini perlu dilestarikan dan dikembangkan sehingga bisa jadi daya tarik wisata," jelasnya.
Dalam festival gejog lesung, setiap kelompok menampilkan satu lagu wajib berjudul lesung jumengglung dan satu lagu pilihan bebas.
"Untuk juri yakni dari unsur akademisi hingga pegiat seni budaya. Kriteria penilaian yakni irama, kekompakan, kostum, hingga harmoni," ujarnya.
Salah satu peserta, Dafa mengaku bangga bisa ikut ambil bagian dalam festival gejog lesung. Sebagai generasi muda, ia pun akan melestarikannya.
"Turut melestarikan. Memainkan gejog lesung juga tidak sulit. Asal mau belajar pasti bisa memainkannya," pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait