Menurutnya, dalam penghimpunan dana tersebut dapat tercapai sekitar Rp 800 juta. Namun, jumlah uang tersebut baru sekitar 25 RT yang berada di Boyolali.
“Ini sangat luar biasa, apabila semua RT sudah kami kunjungi, tentunya kami berani bersaing dengan bank pada umumnya dalam suku bungga kredit,”kata dia.
Kuwat mengutarakan, dalam pelayanan Bank BKK menerapkan jembut bola, langkah tersebut lebih efektif. Sebagai contoh di salah satu RT di Boyolali setelah dilakukan sosialisasi banyak para ibu rumah tangga yang menjadi nasabah.
“Awalnya kami bertemu dengan ketua RT, kemudian ketua RT mengumpulkan warganya dan dilanjutkan sosialisasi. Dari langkah itu, teryanta banyak para ibu yang menabung. Nabungnya ke Sempel, Tabungan Hari Raya serta Tabungan Umroh,”tandasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
