BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Dua emak-emak nekat mencuri dua gelang emas di sebuah toko emas komplek Pasar Sunggingan Boyolali Jawa Tengah. Aksi keduanya terekam kamera CCTV yang terpasang di dekat etalase.
Dalam video terlihat salah satu pegawai toko emas melayani dua emak-emak berkerudung, kedua pelaku ini terlihat saling bekerja sama untuk mengalihkan perhatian pegawai toko saat mengambil emas dari etalase, setelah mencoba memakai gelang emas salah satu dari pelaku kemudian menggenggam emas tersebut dan memasukkannya ke dalam baju.
Aksi pencurian ini baru diketahui saat pegawai menulis surat pembelian emas dan kedua pelaku ijin pergi untuk mengambil uang namun tidak kembali lagi.
Dari keterangan pegawai toko emas Wahyu Nur Baiti bahwa pencurian itu terjadi pada Sabtu pagi. Kemudian pemilik toko mengunggah rekaman cctv aksi pencurian itu ke media sosial pada Minggu malam. Bahkan wajah pelaku pencurian juga dicetak dan ditempel pada beberapa bagian di toko emas.
“Ada dua orang milih-milih barang gelang rantai, dia milihnya gelang yang besar-besar sekitar 10 gram-an, terus milihnya itu kaya berkali-kali belum jadi selesai terus suruh minta lagi, biasanya karyawan sini itu biasanya mengeluarkan maksimal dua barang tapi gak tau kenapa mbak itu kaya nurut-nurut saja gitu, terus ibuknya yang satunya itu coba-coba terus yang satunya itu kaya genggam di tangannya terus dimasukkan ke baju, yang di ambil gelang rantai sekitar 10 gram-an , dua, jadi 20 gram. Kerugian sekitar 10 jutaan. Jadi ibunya itu modusnya suruh bikinin surat dulu ambil uang tapi gak Kembali lagi, tapi dia udah bawa dua barang itu, jadi setelah dibuatkan surat kok tidak Kembali-kembali, baru sadar kok gak balik-balik ya terus kami ngecek barangnya ya memang berkurang tadi.” Terang Nur.
Akibat aksi pencurian ini dua pelaku berhasil membawa dua buah gelang emas dengan berat masing-masing gelang 10 gram, akibatnya pemilik toko mengalami kerugian Rp. 10 juta. Berbekal rekaman cctv pemilik toko akan melaporkan kasus pencurian ini kepada Polsek Boyolali Kota Polres Boyolali.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait