Senada, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina menjelaskan bahwa bersumber dari aplikasi SiGizi Terpadu hingga Desember 2022 angka kasus stunting di Kabupaten Boyolali berada di 6,86 persen atau 4.137 balita. Angka tersebut menurun pada April 2023 sebesar 6,7 persen atau sebanyak 3.856 balita. Sehingga pihaknya berharap kerjasama dari berbagai stakeholder untuk bersama menurunkan angka stunting.
“Dilaksanakan secara berjenjang untuk rembuk ini. Jadi ada rembuk di tingkat kabupaten yang membahas masalah-masalah di tingkat kabupaten, kemudian akan turun ke kecamatan hingga ke desa. Harapannya dengan adanya rembuk yang dihadiri oleh berbagai lintas sektor ini nanti akan mengupayakan suatu kegiatan-kegiatan dalam rangka penurunan stunting,” katanya.
Selain itu, dalam agenda tersebut juga dilakukan launching website TPPS oleh Wabup Iwan selaku Ketua TPPS Kabupaten Boyolali. Melalui website tersebut, monitoring terkait angka kasus stunting di Kabupaten Boyolali dapat dilakukan secara maksimal.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait