"Sehingga tujuannya adalah bagaimana kita menerapkan serta bisa mengembangkan pendidikan yang holistic dan integrative, saya kira itu," ujarnya.
Bakrun menjelaskan, melalui Kurikulum Muhammadiyah yang Holistic dan Integrative ini, Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah mencoba pengembangannya agar kurikulum ini bisa terintegrasi antara materi umum dan keagamaan.
Misalnya, jika bicara tentang Bahasa Indonesia, pada materi ini kompetensi yang dikembangkan adalah membaca, menyimak, dan mendengarkan. Maka mestinya guru-guru di sekolah Muhammadiyah dan juga di dalam kurikulumnya pada saat bicara tentang membaca, pertama kali yang harus diberikan kepada anak didik adalah pengertian dari membaca.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait