Tujuh Titik Jalur Kereta di Grobogan Rawan Longsor, Menhub Tinjau Kesiapan Jelang Nataru
GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Sebanyak tujuh titik jalur kereta api yang melintas di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, teridentifikasi sebagai daerah rawan longsor. Menjelang masa pengamanan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi rawan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana perkeretaapian.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama berada di jalur penghubung Stasiun Gubug–Karangjati, tepatnya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug. Jalur tersebut tercatat sebagai titik terparah akibat longsor yang dipicu luapan Sungai Tuntang, yang telah beberapa kali terjadi sejak awal 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Perhubungan meninjau langsung kondisi lintasan rel serta aliran Sungai Tuntang di sekitar kilometer 32 jalur kereta api Papanrejo. Tingginya debit air sungai dinilai masih berpotensi meluap apabila hujan deras kembali mengguyur wilayah tersebut. Selain Papanrejo, rombongan juga melakukan pengecekan jalur kereta api di Desa Mangunsari, Kecamatan Tegowanu, Grobogan.
Usai peninjauan, Menteri Perhubungan langsung bertolak meninggalkan lokasi menuju Stasiun Semarang dan tidak memberikan keterangan kepada awak media.
Sementara itu, Kepala PT KAI Daop 4 Semarang, Suharjono, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap jalur rawan serta kesiapan sejumlah stasiun di wilayah Semarang dan Grobogan. Menurutnya, persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru telah dilakukan sejak dini, termasuk peningkatan fasilitas stasiun seperti ruang tunggu, kamar mandi, dan pelayanan kepada penumpang.

Berdasarkan data PT KAI Daop 4 Semarang, terdapat tujuh titik rawan longsor di Kabupaten Grobogan, dengan titik paling kritis berada di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug. Secara keseluruhan, jumlah titik rawan longsor di jalur kereta api wilayah Jawa Tengah mencapai 20 lokasi.
" Kami memastikan bahwa sarana prasarana yang dilewati kereta api dalam kondisi aman dan terkendali. kami telah memeriksa jalur terutama wesel dan titik rawan banir atau longsor sudah siap operasi semua. sehingga semua siap dilewati dengan aman dan terjendali selama nataru," jelas Kepala PT KAI Daop 4 Semarang Suharjono.
Untuk mengantisipasi potensi longsor dan banjir, PT KAI telah melakukan berbagai langkah mitigasi, antara lain pemasangan karung pasir untuk penguatan dan peninggian tanggul, serta pembangunan talud di sekitar jalur rel. Ke depan, PT KAI juga akan bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Tengah guna mencari solusi jangka panjang dalam penanganan banjir dan longsor.
Dalam rangka peningkatan layanan selama masa angkutan Nataru, PT KAI Daop 4 Semarang juga menyiapkan penambahan kapasitas dengan menyediakan sekitar 320 ribu kursi bagi penumpang kereta api.
Editor : Tata Rahmanta