Puluhan anak-anak muda menanam mangrove di Pantai Baros, Bantu untuk mnecegah abrasi, Sabtu (6/12/2025). (Foto: kuntadi)
Dusun Baros merupakan kawasan hutan bakau di sepanjang Sungai Opak yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan luas 132 hektare. Namun hingga kini, luas hutan bakau yang sudah terbentuk baru mencapai 3,29 hektare.
“Pengembangan ekosistem bakau Baros merupakan langkah penting untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat,” ujar Chairman Amartha.org, Aria Widyanto.
Selama lebih dari 15 tahun, Amartha berkomitmen pada pertumbuhan ekonomi yang mendukung kelestarian lingkungan melalui praktik bisnis berkelanjutan. Salah satunya membantu masyarakat pesisir meningkatkan ketahanan terhadap risiko perubahan iklim dengan melibatkan komunitas lokal seperti IKAMaT dan Kelompok Pemuda-Pemudi Baros.
“Pendekatan partisipatif dapat menghadirkan solusi yang berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat,” kata Aria.
Direktur Utama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT) Ganis Riyan Effendi menuturkan bahwa perubahan lingkungan pesisir Baros sudah terasa dari tahun ke tahun. Kolaborasi lintas pihak dinilai dapat memperkuat upaya pemulihan bakau sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga.
“Menjaga bakau bukan hanya soal menahan abrasi, tetapi juga memastikan ada peluang usaha yang bisa kembali tumbuh dari ekosistem yang sehat,” ujarnya.