get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Minibus Terbakar di Kulonprogo, Kerugian Capai Rp150 Juta

Cegah Abrasi dan Intrusi, 5.000 Batang Mangrove Ditanam di Pantai Baros Bantul

Minggu, 07 Desember 2025 | 11:04 WIB
header img
Puluhan anak-anak muda menanam mangrove di Pantai Baros, Bantu untuk mnecegah abrasi, Sabtu (6/12/2025). (Foto: kuntadi)

BANTUL, iNewsboyolali.id – Sebanyak 5.000 batang mangrove ditanam di kawasan Pantai Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Bantul, Sabtu (6/12/2025). Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut aksi penanaman ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mencegah abrasi dan intrusi air laut.

“Pesisir Bantul harus dijaga bersama, baik dari kerusakan alamiah maupun akibat ulah manusia. Pesisir harus diselamatkan dari ancaman abrasi dan intrusi, salah satunya melalui penanaman mangrove,” kata Halim dalam kegiatan yang diinisiasi Amartha.org.

Amartha.org merupakan organisasi nirlaba yang didirikan Amartha Financial Group untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di desa melalui program pendidikan, sosial, dan lingkungan. Perusahaan microfinance tersebut menghubungkan pelaku usaha mikro pedesaan, terutama perempuan, dengan akses permodalan terjangkau, sekaligus merangkul aktivis lingkungan dan Gen Z dari berbagai daerah agar terlibat dalam upaya pelestarian alam.

Abdul Halim mengapresiasi seluruh pihak yang berpartisipasi. Ia menegaskan bahwa lingkungan hidup harus dipertahankan sebagai ruang yang memiliki ketangguhan dan resiliensi, sehingga mampu menjamin warga hidup dalam lingkungan yang baik dan layak.

Menurut Halim, kerusakan lingkungan telah terjadi di banyak daerah. Ia mencontohkan bencana besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera sebagai peringatan bahwa penyelamatan bumi tidak boleh ditunda.  “Kita harus menjaga lingkungan demi masa depan generasi bangsa,” ujarnya.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mempertahankan dan melestarikan hutan mangrove di area pesisir. Halim mengajak lurah dan para dukuh untuk bersama menjaga kawasan tersebut. 

“Mangrove memiliki potensi ekonomi besar jika dikembangkan dengan baik. Pesisir yang tangguh akan membawa kesejahteraan,” katanya. 

Dusun Baros merupakan kawasan hutan bakau di sepanjang Sungai Opak yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan luas 132 hektare. Namun hingga kini, luas hutan bakau yang sudah terbentuk baru mencapai 3,29 hektare.

“Pengembangan ekosistem bakau Baros merupakan langkah penting untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat,” ujar Chairman Amartha.org, Aria Widyanto.

Selama lebih dari 15 tahun, Amartha berkomitmen pada pertumbuhan ekonomi yang mendukung kelestarian lingkungan melalui praktik bisnis berkelanjutan. Salah satunya membantu masyarakat pesisir meningkatkan ketahanan terhadap risiko perubahan iklim dengan melibatkan komunitas lokal seperti IKAMaT dan Kelompok Pemuda-Pemudi Baros.

“Pendekatan partisipatif dapat menghadirkan solusi yang berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat,” kata Aria.

Direktur Utama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT) Ganis Riyan Effendi menuturkan bahwa perubahan lingkungan pesisir Baros sudah terasa dari tahun ke tahun. Kolaborasi lintas pihak dinilai dapat memperkuat upaya pemulihan bakau sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga. 

“Menjaga bakau bukan hanya soal menahan abrasi, tetapi juga memastikan ada peluang usaha yang bisa kembali tumbuh dari ekosistem yang sehat,” ujarnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut