Permintaan Sayur di Boyolali Melonjak, Pedagang Raup Untung dari Program MBG
BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak positif bagi pedagang dan pemasok sayuran di Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, permintaan sayur melonjak hingga belasan persen, terutama di kawasan lereng Gunung Merapi dan Merbabu yang menjadi sentra pasokan sayuran segar.
Di Pasar Sayur Cepogo, peningkatan permintaan terjadi seiring kebutuhan dapur penyedia menu MBG yang semakin banyak beroperasi. Pedagang mengaku omset penjualan mereka melonjak hingga 15 persen dibandingkan sebelumnya.
Namun, kenaikan permintaan membuat pedagang harus bekerja lebih keras untuk memastikan ketersediaan stok. Beberapa komoditas cepat habis, ditambah cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen.
Darti, pedagang sayur di Pasar Cepogo, mengatakan stok sayuran kini lebih cepat habis dibanding hari-hari biasa.
“Permintaan naik terus. Kadang kami sampai kehabisan barang. Harus cari ke pemasok lain supaya tidak mengecewakan pembeli MBG,” ujarnya kepada wartwan saat ditemui pada Rabu (19/11/2025).
Lonjakan permintaan juga berpengaruh pada harga. Wortel yang sebelumnya Rp11.000 per kilogram kini naik menjadi Rp13.000. Sementara selada air dan pakcoy melonjak hingga Rp30.000 per kilogram, dari sebelumnya sekitar Rp19.000.
Tak hanya pembeli lokal, Pasar Cepogo kini menjadi tujuan utama para pengelola SPPG dari berbagai daerah. Salah satunya Antok, pengelola SPPG asal Klaten, menyebut bahwa kualitas sayur di Cepogo lebih baik dibanding pasar lain.
“Kami pilih ambil sayur di Cepogo karena harganya lebih murah, sayurnya juga lebih segar. Makanya banyak SPPG dari Solo, Karanganyar, Klaten, sampai Sragen dan Sukoharjo belanja di sini,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan program MBG, aktivitas perdagangan di Pasar Cepogo diprediksi akan terus meningkat pada bulan-bulan mendatang.
Editor : Tata Rahmanta