Indonesia Kembali Sabet Gelar Juara Umum Para Badminton International 2025 di Solo
India menjadi negara yang meraih emas terbanyak kedua setelah Indonesia dengan membawa pulang lima setengah medali emas. Salah satunya didapat oleh Naveen Sivakumar. Dalam final Tunggal Putra SL 4 penuh intensitas, Naveen berhasil bangkit setelah kalah di gim pertama. Ia menundukkan juara Paralimpiade 2020 dan 2024 asal Prancis, Lucas Mazur, dengan skor 17–21, 23–21, 21–12. Gelar ini menjadi medali emas pertamanya di turnamen yang berlangsung di Solo, setelah sebelumnya hanya mampu meraih perunggu di ajang yang sama.
Kemenangan ini bukan hanya menambah daftar prestasinya, tetapi juga membuka jalan bagi ambisinya untuk menembus level yang lebih tinggi, termasuk Kejuaraan Dunia mendatang. Naveen tampil impresif dan tenang dalam menghadapi tekanan ketika mengatasi permainan agresif Mazur.
"Ini pertama kalinya saya bisa memenangi medali emas di turnamen Indonesia Para Badminton. Saya sangat senang karena bisa menjadi juara di turnamen besar seperti ini. Keberhasilan ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus mengejar prestasi lebih besar lagi seperti di Kejuaraan Dunia," kata Naveen.
Lebih lanjut, Naveen mengungkapkan betapa beratnya memainkan pertandingan menghadapi lawan sekelas Lucas Mazur. "Bertanding di final melawan Lucas tentu sangat sulit karena dia adalah juara Paralimpiade 2020 dan 2024. Tetapi di pertandingan tadi saya berusaha untuk mengerahkan penampilan terbaik, fokus dengan permainan sendiri, dan tidak melakukan banyak kesalahan. Saya bersyukur semua usaha itu akhirnya membuahkan hasil," ucapnya.
Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo mengucapkan selamat kepada para pemenang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Tekno berharap, kemenangan dalam turnamen ini menjadi lecutan semangat dan motivasi agar terus berprestasi di level yang lebih tinggi lagi.
“Kami mengucapkan selamat untuk para pemenang. Seperti semangat yang kami bawa yakni Always On, kami berharap agar para atlet terus memiliki daya juang untuk meraih prestasi-prestasi yang jauh lebih prestisius di kancah dunia. Sementara bagi yang belum berhasil juara, jangan berkecil hati dan semoga bisa menjadikan turnamen ini sebagai pengalaman untuk bahan evaluasi,” ujar Tekno.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, meningkatnya status turnamen menjadi Grade 2 Level 1 berdampak pada persaingan perebutan podium di 21 nomor pertandingan. Meski raihan emas tim Indonesia tidak sebanyak tahun sebelumnya (10 emas dari 20 kategori), namun ia tetap mengapresiasi daya juang skuad Garuda sebagai tuan rumah yang sudah memberikan perlawanan keras dari awal turnamen bergulir, serta kembali menjadi juara umum.
“Kami mengapresiasi perjuangan seluruh tim Indonesia pada turnamen ini sehingga kembali mempertahankan gelar juara umum Indonesia Para Badminton International. Kami harap hasil ini juga menjadi bukti bahwa meski persaingan semakin ketat, semangat mereka justru semakin berkobar. Di samping itu pula kami optimistis mata rantai ekosistem serta regenerasi atlet para badminton dapat terus terjaga secara baik,” kata Yoppy.
Editor : Tata Rahmanta