Ratusan Pemulung dan Tukang Becak Antre Sarapan Bergizi Gratis Setiap Pagi di Purwodadi

GROBOGAN, iNewsBoyolali.id — Setiap pagi, ratusan pemulung dan tukang becak tampak hilir mudik di kawasan Jalan Parikesit, Simpang Lima, Purwodadi, Grobogan. Mereka rela datang sejak pagi buta untuk mengantre sarapan bergizi gratis yang disediakan oleh warga setempat.
Kegiatan sosial ini menjadi berkah bagi para pekerja informal yang setiap harinya harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup. Mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya “Rumah Sarapan Bergizi Gratis” yang rutin menyediakan menu sarapan bernutrisi tanpa dipungut biaya.
Salah satu penerima manfaat, Siti Muryanti, pemulung asal Desa Mayahan, Kecamatan Purwodadi, mengaku selalu menyempatkan diri untuk datang ke lokasi sarapan gratis sebelum memulai pekerjaannya. Meski begitu, ia lebih mengutamakan anak-anaknya untuk sarapan terlebih dahulu di rumah.
“Saya berangkat dari rumah sekitar setengah lima pagi. Sebelum berangkat memulung, saya siapkan sarapan buat anak-anak dulu. Saya lebih baik sarapan di sini saja, yang penting anak-anak bisa makan di rumah sebelum sekolah,” ujar Siti.
Ibu dua anak ini menjadi tulang punggung keluarga. Menurutnya, sarapan gratis sangat membantu menghemat pengeluaran harian. Uang yang biasanya digunakan untuk membeli makanan kini bisa dialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak-anaknya.
Hal senada disampaikan Untoro, tukang becak yang sudah lima tahun rutin sarapan di lokasi tersebut. Dengan penghasilan sekitar Rp100 ribu per hari, ia merasa terbantu karena bisa tetap makan bergizi tanpa harus mengeluarkan uang tambahan.
“Kalau jajan di jalanan mahal. Di sini gratis dan menunya bergizi. Saya bisa hemat dan kerja jadi lebih semangat,” ungkap Untoro sambil tersenyum.
Sementara itu, Yanti, selaku pengurus Rumah Sarapan Bergizi Gratis, menjelaskan bahwa setiap pagi pihaknya menyediakan sekitar 150 porsi makanan. Seluruh bahan makanan berasal dari donasi warga perumahan, rekan kerja, dan para dermawan.
“Kami masak bersama setiap pagi. Semua hasil donasi. Bahkan anak-anak yatim yang tinggal di sekitar sini juga kami antarkan sarapan sampai ke rumah mereka,” terang Yanti.
Kegiatan sosial ini telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir dan terus berkembang berkat partisipasi aktif warga. Menu yang disajikan pun berganti setiap hari agar penerima manfaat tidak merasa bosan dan tetap menikmati makanan bergizi yang segar.
Warga yang turut membantu dalam proses memasak dan pembagian makanan mengaku senang bisa berbagi dengan sesama. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk menumbuhkan solidaritas sosial.
“Kami senang bisa ikut membantu. Rasanya bahagia melihat banyak orang bisa tersenyum di pagi hari hanya karena sepiring sarapan,” tutur salah satu warga yang ikut memasak.
Kegiatan sarapan gratis di Simpang Lima Purwodadi ini kini menjadi contoh nyata gotong royong warga dalam membantu sesama, sekaligus bentuk nyata kepedulian terhadap pemenuhan gizi masyarakat kecil di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.
Editor : Tata Rahmanta