Istri Praka Mar Zaenal Masih Trauma, Sempat Dipamiti Sebelum Sang Suami Gugur di Teluk Jakarta

GROBOGAN,iNewsBoyolali.id– Duka mendalam masih dirasakan keluarga almarhum Praka Marinir Zaenal Muttaqin, prajurit asal Grobogan yang gugur saat latihan terjun payung dalam rangka HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta. Sang istri, Siti Mardiyah, mengaku masih sangat terpukul dan memilih tinggal sementara di rumah orang tuanya di Desa Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Siti mengatakan, sebelum menjalani operasi di RSPAD Jakarta, sang suami sempat berpamitan dan berpesan agar dirinya tetap kuat serta fokus merawatnya selama dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

Prajurit Marinir Asal Grobogan Gugur saat Latihan Terjun Payung di Teluk Jakarta, Dimakamkan

“Sebelum operasi, Mas Zaenal sempat pamit dan minta saya tetap di sampingnya. Saya tidak menyangka itu menjadi pertemuan terakhir kami,” ujar Siti dengan suara bergetar.

Menurut keluarga, keputusan Siti untuk kembali ke rumah orang tuanya dilakukan agar ia bisa menenangkan diri dan tidak terus-menerus teringat sosok almarhum. Kondisi kejiwaannya yang masih terguncang dikhawatirkan dapat memengaruhi kesehatan janin yang kini dikandungnya.

Siti mengaku sempat mendapat kabar kecelakaan sang suami dari pesan WhatsApp yang terbuka di laptop milik almarhum. Ia segera menuju rumah sakit dengan ditemani seorang teman, namun tak lama setelah itu, kondisi suaminya semakin memburuk hingga akhirnya berpulang.

“Beliau orangnya penyabar, rajin beribadah, dan selalu mengaji setiap ada waktu luang,” kenang Siti. “Setiap hari beliau tetap sempat menelepon saya, meski sedang latihan.”

Siti sempat mengalami syok berat setelah mendengar kabar duka itu. Ia bahkan harus mendapat perawatan di rumah sakit untuk memulihkan kondisi fisik dan kandungannya.

Sementara itu, Nur Hamid, ayah mertua almarhum, mengenang menantunya sebagai pribadi pendiam namun mudah bergaul.

“Zaenal orangnya sopan dan cepat akrab dengan siapa pun. Kami hanya bisa pasrah dan mengambil hikmah dari musibah ini,” tutur Nur Hamid.

Keluarga besar Siti Mardiyah bertekad untuk merawat serta mendidik anak yang akan lahir agar kelak menjadi sosok kebanggaan seperti sang ayah yang dikenal sebagai prajurit Marinir terbaik.

Praka Marinir Zaenal Muttaqin meninggal dunia akibat cedera serius saat mengikuti latihan terjun payung Rubber Duck Operation di  Teluk Jakarta, pada 4 Oktober 2025. Meskipun parasut sempat terbuka sempurna, insiden jatuh ke perairan menyebabkan luka berat yang membuat kondisi fisiknya tidak dapat bertahan. Setelah dua hari mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Jakarta, Praka Mar Zaenal dinyatakan gugur dalam tugas.

Editor : Tata Rahmanta