Sustainability Report 2024, Mahasiswa UMY Lintas Agama dan Negara

BANTUL, iNewsboyolali.id- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih sejumlah prestasi di tingkat internasional. UMY juga menjadi kampus yang terbuka yang menerima mahasiswa dari berbagai agama dan negara.
Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY, Slamet Riyadi, laporan ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan cermin tanggung jawab UMY sebagai perguruan tinggi persyarikatan. UMY memikul amanah membangun peradaban melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Pada 2024, UMY menempati posisi kedua nasional untuk perguruan tinggi swasta dalam QS Sustainability Ranking, dengan posisi global di kisaran 1.100. Dalam Times Higher Education (THE) Impact Ranking, UMY berada di rentang 600–800 dunia, sementara di UI GreenMetric UMY berhasil menembus posisi ke-136 dunia atau termasuk 9 persen universitas paling berkelanjutan di dunia.
“Capaian ini membuktikan bahwa UMY tidak hanya berfokus pada reputasi akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan,” kata dia pada peluncuran Sustainability Report 2024 di Ruang Sidang AR Fakhruddin A, Kampus UMY, JUmat (26/9/2025)
Dalam bidang riset UMY menghasilkan lebih dari 3.892 publikasi bereputasi internasional dengan total 20.734 sitasi. Setiap tahun, lebih dari 1.200 penelitian terkait SDGs dilakukan dengan kolaborasi melibatkan 33 negara.
UMY juga mengelola lebih dari 24.000 mahasiswa aktif, termasuk ratusan mahasiswa internasional. UMY telah menjadi kampus multikultural yang melahirkan generasi muda berwawasan global, toleran, dan siap menghadapi tantangan dunia.
“Kami terus berupaya meningkatkan efisiensi energi, memperluas penggunaan energi terbarukan, serta memperkuat program pengabdian masyarakat,” katanya.
Peluncuran Sustainability Report 2024 menjadi bukti nyata bahwa UMY tidak sekadar berbicara soal SDGs, melainkan benar-benar menerapkannya dalam kerja akademik, sosial, dan kemasyarakatan.
Kepala Badan Perencanaan dan Reputasi Global UMY, Mega Hidayati mengatakan, laporan ini menjadi bentuk akuntabilitas UMY kepada publik. Ini menjadi bukti atas komitmen dan tanggung jawab kepada publik.
“Kami ingin memastikan keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi hadir dalam praktik nyata, baik melalui pendidikan, riset, maupun pengabdian,” katanya.
Wakil Rektor Zuly Qodir mengatakan, UMY menerapkan kebijakan kampus terbuka yang menerima mahasiswa dari berbagai negara, agama, dan latar belakang. Aspirasi mahasiswa disalurkan melalui forum reguler, mulai tingkat program studi hingga universitas.
“Kami terbuka atas masukan mahasiswa, dan mereka secara rutin melakukan public hearing untuk menyampaikan aspirasi kepada pengelola,” katanya.
Pada bidang riset ada alokasi anggaran Rp2,7 miliar untuk 126 penelitian terkait SDG 16. Nilai-nilai perdamaian juga diintegrasikan ke dalam kurikulum seluruh program studi, sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kami memiliki ASEAN Peace and Humanitarian Center serta Pusat Studi Keamanan Internasional, yang fokus pada penelitian dan advokasi isu perdamaian,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta