Angka Rerata Sekolah di Kulonprogo 9,18 Tahun, My Esti Wijayati: Program PIP Harus Dikawal

KULONPROGO, iNewsboyolali.id - Angka rata-rata sekolah di Kabupaten Kulonprogo masih sangat rendah, hanya sekitar 9,18 tahun setara dengan SMP. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran melalui Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu warga mengentaskan kemiskinan dari sisi pendidikan.
“Angka rata-rata sekolah di Kulonprogo cukup rendah dibanding kabupaten/kota lain. Baru 9,18 tahun atau SMP,” kata My Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR, pada Semarak Kebudayaan di Taman Budaya Kulonprogo, Sabtu (20/9/2025).
Rendahnya angka ini tidak lepas dari kemiskinan yang tinggi dan kondisi geografis. Banyak warga yang tinggal di Perbukitan Menoreh yang mengalami putus sekolah. Hal ini tidak boleh lagi terjadi, karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang besar.
Esti yang merupakan anggota DPR asal DIY berkomitmen untuk mengawal program Indonesia Pintar (PIP) agar bisa terserap di DIY dan Kulonprogo khususnya. Program ini menyasar 17,9 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Sedangkan untuk yang ingin melanjutkan kuliah juga ada porgram KIP Kuliah.
Syarat untuk memperoleh dari keluarga dengan pendapatan di bawah Rp4 juta, bukan anak dari ASN, TNI/Polri dan beberapa jabatan lain.
"Kami akan kawal program ini untuk membantu masyarakat, sebagai bagian upaya memutus mata rantai kemiskinan dari sektor pendidikan, sekaligus mengurangi angka putus sekolah,” kata politisi PDIP ini.
Program PIP untuk jenjang SD setiap anak akan mendapat bantuan Rp450.000 per tahun. Dana ini harus untuk mendukung kegiatan pendidikan. Sedangkan SLTP Rp750.000 dan SMA/SMK Rp1 juta.
Sedangkan untuk Program KIP Kuliah yang dulu berupa Bidik Misi untuk tahun 2025-2026 besaran ini turun menjadi Rp4,5 juta per semester. Penurunan jumlah tersebut bisa menyebabkan persoalan besar dan menyebabkan universitas menjadi ragu untuk menerima KIP kuliah.
“Saya minta teman-teman di DDPR Kulon Progo ikut mengawal program pendidikan agar tepat sasaran,” ujarnya.
Esti yang duduk dalam Badan Anggaran DPR ini juga memastikan anggaran Dana Keistimewaan nantinya tetap Rp1 triliun. Sebelumnya presiden telah menyampaikan adanya penurunan menjadi Rp500 juta pada pidata kenegaraan tanggal 16 Agustus lalu.
“Saya di Banggar sudah melakukan lobi. Dari Rp500 juta naik menjadi Rp750 juta dan sekarang dipastikan akan dialokasikan Rp1 tiliun,” kata Esti.
Ketua DPRD Kulon Progo, Aris Syarifuddin mengatakan, program PIP dan KIP adalah salah satu ikhtiar negara agar pendidikan bisa berjalan baik. Program ini menyasar warga miskin agar tetap bisa bersekolah.
"Kami akan kawal program ini agar anak-anak Kulonprogo bisa bersekolah lebih tinggi,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta