Ketegangan Dunia Jadi Ancaman Pariwisata di DIY, Wisata Jogja Siap Berbenah

Diakuinya, ada perubahan pariwisata yang menjadi kebbutuhan wisatawan asing. Mereka tidak hanya sekadar melihat dan menyaksikan, namun ingin mencari pengalaman.
“Ini trend mereka tidak hanya ingin melihat tetapi mencari pengalaman karena wisatawan saat ini sudah masuk ke generasi Z dan milenial,” katanya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY GKR Bendara mengaku membidik wisatawan dari negara-negara yang memiliki penerbangan langsung. Pasar Asia tetap yang paling diincar, terlepas dari kondisi pasar yang stabil dan tidak begitu memanas dari dampak perang.
“Yang kami pikirkan bukan kuantitas, tetapi bagaimana length of stay lebih panjnag, spendingnya juga lebih besar. Mereka kita dibidik untuk mendapatkan otentic local culture di Yogyakarta,” katanya.
Direktur BPOB Agustin Peranginangin mengatakan, pertemuan ini rutin bulanan pentahelix di DIY. Tidak hanya mengundang pemerintah dan pelaku wisata, perhotelan namun juga media. Ada lima yang fokus untuk dikembangkan, mulai dari menjaga kebersihan, pengembangan desa wisata, perhotelan, digitalisasi dan pengembangan pariwisata high class berbasis budaya.
“Yogyakarta menjadi salah satu yang diharapkan, wellness dan gastronomi. Pengembangan wisata tidak bisa sendiri harus melibatkan banyak pihak,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta