Gadis Disabilitas Mental di Grobogan Diperkosa 2 Pemuda hingga Hamil, Janin Gagal Diselamatkan

GROBOGAN,iNewsBoyolali – Seorang remaja perempuan penyandang disabilitas mental asal Desa Genengsari, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pemerkosaan dua pemuda yang merupakan tetangganya sendiri. Akibat perbuatan tidak bermoral tersebut, korban berinisial FA (16) hamil hingga enam bulan, namun janin yang dikandungnya tidak berhasil diselamatkan setelah ia mengalami pendarahan.
Sukirman langsung menggendong jasad janin berjenis kelamin laki-laki dari RSUD Dokter Soedjati Purwodadi, Grobogan menuju rumahnya di desa Genengsari, Kecamatan Toroh, Grobogan. Janin ini merupakan calon anak dari FA, anak perempuannya yang telah dikandung selama enam bulan dan kini meninggal akibat keguguran.
FA sebelumnya sempat mengeluhkan sakit di bagian perut dan langsung dibawa ke RSUD dr. Soedjati Purwodadi oleh keluarganya. Sayangnya, janin berjenis kelamin laki-laki yang dikandungnya dinyatakan tidak dapat diselamatkan oleh tim medis. Jenazah janin kemudian dibawa pulang oleh ayah korban, Sukirman, dengan sepeda motor untuk dimakamkan secara layak di kampung halamannya.
“Kami tidak menyangka anak kami hamil. Ia memang mengalami keterbelakangan mental sejak kecil,” ujar Sukirman saat ditemui di rumah duka.
Menurut Sukirman, perubahan fisik FA mulai tampak beberapa minggu sebelum kejadian, ketika anaknya terlihat lesu dan sering sakit. Setelah diperiksa menggunakan alat testpack oleh salah satu tetangga, diketahui bahwa FA dalam keadaan hamil. Keluarga yang terkejut kemudian menanyakan langsung kepada FA mengenai siapa pelakunya.
FA akhirnya mengakui bahwa dirinya telah beberapa kali disetubuhi oleh dua orang pemuda yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Ia mengaku diiming-imingi makanan dan uang oleh pelaku sebagai bujukan untuk melayani nafsu bejat mereka. Aksi pemerkosaan tersebut diduga dilakukan saat rumah dalam keadaan sepi, baik di teras maupun di kamar FA.
“Anak saya mengaku pelaku menjanjikan jajanan, lalu menyetubuhinya saat rumah kosong. Itu terjadi berkali-kali,” tambah Sukirman.
Satrio, keponakan korban, mengungkapkan bahwa ia sempat menanyai FA beberapa waktu lalu, namun korban saat itu belum mengaku. Kini, setelah peristiwa keguguran terjadi, keluarga telah mengantongi identitas pelaku dan berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
“Kami akan mendampingi keluarga melaporkan kejadian ini ke Polres Grobogan. Kami ingin keadilan ditegakkan,” tegas Satrio.
Hingga saat ini, FA masih menjalani perawatan medis intensif di RSUD dr. Soedjati Purwodadi akibat pendarahan yang cukup parah. Sementara pihak keluarga tengah mempersiapkan langkah hukum agar para pelaku dapat segera diproses sesuai hukum yang berlaku
Editor : Tata Rahmanta