Cucu Aniaya Nenek di Grobogan, Petugas Dinsos dan DP3AKB Gagal Temui Pelaku karena Kabur

GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Kasus kekerasan yang dilakukan dua remaja terhadap neneknya di Grobogan, Jawa Tengah, viral di media sosial dan menarik perhatian publik. Menyikapi hal tersebut, Dinas Sosial bersama petugas Perlindungan Perempuan dan Anak dari Dinas DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Grobogan mendatangi rumah korban, Mbah Padmi, di Desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi, pada Selasa lalu
Namun, setibanya di lokasi, petugas tak berhasil menemui dua cucu Mbah Padmi yang berinisial DD dan CT. Keduanya diduga telah kabur terlebih dahulu setelah video penganiayaan terhadap sang nenek beredar luas di media sosial.
Petugas kemudian berkoordinasi dengan tetangga dan Pemerintah Desa Warukaranganyar untuk membantu memantau jika kedua remaja tersebut kembali ke rumah. Kepala Dinas Sosial Grobogan, Indri Agus Velawati, menyatakan bahwa pihaknya berencana membawa DD dan CT ke Dinas Sosial guna menjalani pembinaan kejiwaan dan mental agar dapat kembali berperilaku baik.
"Kita akan bekerja sama dengan dinas DP3AKB untuk merehabilitasi keduanya agar bisa hidup secara normal. tapi saat kita kesini mereka sudah tidak ada di rumah dan mbahnya pun kebingungan jengkel karena selalu bikin masalah di rumah. Dan untuk memperingan beban mbah Padmi, kita memberikan sekedar bantuan untuk membantu memperingan beban mbah Padmi," jelas Indri
Dari keterangan warga sekitar, DD dan CT dikenal memiliki temperamen tinggi dan sering melakukan kekerasan terhadap neneknya. Mereka telah ditinggal cerai oleh orang tua sejak balita dan diasuh oleh Mbah Padmi yang kini berusia 71 tahun. Kondisi ekonomi keluarga juga disebut menjadi salah satu pemicu emosi labil kedua remaja tersebut. Mbah Padmi pun harus menjadi tulang punggung keluarga karena sang suami tidak dapat bekerja akibat stroke.
"Warga sudah sangat resah karena tingkah laku mereka. Jika terus membuat keributan, warga sempat berencana mengusir mereka dari lingkungan ini," ungkap salah satu tetangga.
Mbah Padmi sendiri mengaku pasrah dan mendukung langkah petugas untuk merehabilitasi kedua cucunya. Ia berharap mereka bisa mendapatkan pendampingan psikologis dan pendidikan yang layak.
Editor : Tata Rahmanta