GROBOGAN,InewsBoyolali.id-Puluhan pedagang asongan menggeruduk kantor Bupati Grobogan, mereka meminta kepada calon Bupati Dan Gubernur Jawa Tengah untuk membeli seluruh dagangan mereka yang belum laku. Bahkan beberapa pedagang sempat merugi karena dagangan nya yang sudah dibagikan ke seluruh pendukung oleh beberapa tim pendukung saat menggelar kampanye di alun-alun, belum dibayar.
Para pedagang asongan ini nekat menunggu kedatangan Joko Widodo dan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Dan Taj Yasin di depan Kantor Bupati Grobogan, Jawa Tengah, selama berjam-jam, namun tidak kunjung kelihatan. Dan hanya terlihat puluhan satgas pemuda pancasila Grobogan, Jawa Tengah, yang bersiaga mengamankan beberapa tim pemenangan pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut dua yang sedang beristirahat.
Seluruh pedagang asongan yang ada di halaman kantor Bupati merasa kecewa setelah mengetahui bahwa presiden ketujuh, Jokowi dan pasangan cagub nomor urut dua tidak hadir di panggung maupun di pendopo. Mereka langsung meninggalkan Grobogan, Jawa Tengah, menuju Blora, Jawa Tengah. Pedagang pun langsung mengejar beberapa tim sukses Luthfi-Yasin agar membeli seluruh dagangan mereka yang belum laku terjual. Mereka juga meminta kepada pasangan calon Bupati Grobogan, Hadi-Sugeng untuk membantu meringankan beban mereka dengan cara memborong dagangan.
“Seharian sata sama temen-temen jualan di alun-alun dan masih banyak yang belum laku. Jadi saya minta pak luthfi dan calon Bupati pak Hadi dan Sugeng untuk membantu kami dengan memborong dagangan ini,” ucap Suyono, pedagang asongan.
“ Saya sangat kecewa dengan pak Jokowi dan pak Luthfi karena sudah lama nunggu disini tapi tidak muncul, harapannya dagangan kami dibeli,” tambahnya.
Sementara itu, David pedagang es keliling asal Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, yang berangkat subuh dari rumah dengan menempuh perjalanan selama satu jam minta agar pedagang asongan juga diperhatikan oleh para calon. Meski hanya diborong seratus ribu rupiah mereka mengaku sudah sangat senang.
.”pak Luthfi, dan pak Hadi, tolong bantu saya biar dagangan ini terjual, seharian saya hanya dapat seratus ribu saja sementara dagangan masih banyak. Diborong seratus ribu rupiah saja sudah senang. Cukup untuk kita kasih ke keluarga,”ucap David.
Bahkan ada beberapa pedagang asongan mengaku merugi karena jualan air mineral mereka diminta oleh tim pendukung calon untuk dibagikan ke pendukung lainnya yang ikut kampanye di alun-alun. Pedagang dijanjikan akan dibayar setelah kegiatan kampanye selesai oleh calon gubernur maupun calon Bupati,sehingga tanpa berfikir panjang jualan yang mereka bawa langsung diberikan ke massa yang ikut kampanye. Seperti yang dialami Supriyanto, pedagang es yang sudah berjualan sejak pagi namun dagangannya habis dan belum dibayar.
“Tadi jualan saya diminta tim pendukung agar jualan saya dikasihknan ke pendukung yang lagi ikut kampanye. Katanya nanti uang bayaran akan diberi pak Luthfi di Kantor Bupati. Jadi ya saya percaya dan ngikut saja. Banyak yang sudah saya bagikan. Harapannya bisa untung tapi saya malah rugi karena belum dibayar,” keluh Supriyanto.
Aksi spontan ini kemudian memicu pedagang asongan lainnya untuk ikut masuk ke halaman kantor Bupati Grobogan. Mereka hanya meminta kepada calon Gubernur Jawa Tengah, Luthfi-Yasin ataupun calon Bupati Grobogan Hadi-Sugeng untuk mengganti dagangan mereka sebesar seratus ribu rupiah saja. Upaya pedagang ini pun sia-sia dan tidak bakal mendapatkan ganti rugi.
Untuk menghindari kejaran para pedagang, beberapa tim pemenangan pasangan Luthfi-Yasin meninggalkan pendopo dengan diapit puluhan satgas. Melihat mereka pergi, pedagang asongan justru terus mengejar hingga keluar dari halaman kantor Bupati. Selama sehari berjualan, pedagang asongan ini mengaku hanya mengantongi hasil penjualan antara seratus hingga seratus lima puluh ribu saja.
Seluruh pedagang asongan kemudian membubarkan diri dengan penuh rasa kecewa melihat calon yang mereka dukung tidak peduli dengan nasib dan kondisi mereka saat ini.
Editor : Tata Rahmanta