Hal itu mengakibatkan saat ini banyak susu yang terbuang, pihaknya menduga pembatasan kuota pabrik dari susu lokal dikarenakan faktor susu impor yang tidak ada batasan.
Lebih lanjut Sriyono menjelaskan produksi susu lokal Indonesia baru bisa mencukupi 20 persen kebutuhan susu secara nasional, sedangkan 80 persen masih impor. Jika alasannya pasar sepi dan kebutuhan nasional masih jauh dari target harusnya produksi susu lokal tetap bisa terserap semua.
“Terkait jumlah susu yang dibuang hari ini mencapai sekitar 50 ribu liter atau 50 ton susu sapi. Dengan asumsi per liter harga susu sebesar 8 ribu rupiah, maka yang terbuang ini sekitar 400 juta rupiah. Padahal kondisi seperti ini sudah sejak september lalu dan puncaknya mulai sekitar 4 hari terakhir”,katanya.
Dalam aksi tersebut para peternak sapi perah, peloper susu dan pengepul susu meminta kepada pemerintah untuk segera menindaklanjuti keluhan dari peternak susu di Boyolali, agar segera mendapatkan solusi sehingga peternak tidak semakin merugi.
Editor : Tata Rahmanta