JAKARTA – Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjadi salah satu nominator Kabupaten terinovatif dalam Pelaksanaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.
Pada tahap penilaian presentasi kepala daerah terinovatif terdapat 55 daerah nominator yang terdiri dari 10 provinsi, 22 kabupaten, 11 kota, 4 daerah perbatasan, 4 daerah tertinggal dan 4 wilayah Papua.
Dalam presentasi pada Rabu (30/10/2024) bertempat di Ruang Comand Centre Kantor Kemendagri, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat memaparkan inovasi digital dan non digital yang telah dilakukan di Kota Susu. Salah satunya yakni inovasi BI-Smart dan Boyolali Kaya Cerita.
BI-Smart merupakan inovasi Kabupaten Boyolali yang siap menghadapi tantangan jaman digital. Dengan tujuan mewujudkan sistem tata kelola riset dan inovasi yang dapat menghasilkan data yang akurat, terupdate, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dengan mudah diakses dan dapat dibagi pakaikan di Kabupaten Boyolali.
“Ini adalah bagaimana Kabupaten Boyolali mengelola inovasi, sistem manajemen tentang riset dan teknologi dapat dipersiapkan dengan sebaik baiknya. Karena ini semua, inovasi yang dihasilkan tentunya bermuara bagaimana menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Boyolali,” ungkapnya.
Ditambahkanm Selain BI-Smart, turut dipaparkan Boyolali Kaya Cerita yang merupakan program penulisan konten lokal Boyolali yang dibukukan. Di dalamnya terdapat cerita rakyat, sejearah, legenda, budaya, adat istiadat, potensi daerah dan pariwisata dari 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali. Sebagai upaya dalam melestarikan khasanakan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh Boyolali agar menjadi muatan lokal siswa dan dapat lestari hingga generasi mendatan dengan total 103 koleksi judul.
“Salah satu inovasi (Boyolali Kaya Cerita) yang kita paparkan, bagaimana peran para guru untuk mampu menghadirkan menggali kekuatan muatan lokal kita. Terima kasih untuk semuanya agar nantinya terus terdorong inovasi inovasi di Kabupaten Boyolali dapat terus berkembang,” katanya.
Penilaian inovasi daerah dan pemberian IGA memiliki empat tahapan. Empat hal tersebut meliputi tahap penjaringan, tahap pengukuran, tahap presentasi kepala daerah, dan tahap peninjauan lapangan.
Guna menghasilkan penilaian yang obyektif sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), BSKDN melibatkan Tim Penilai yang terdiri dari unsur kemeterian/lembaga terkait, akademisi, praktisi, media dan unsur profesional lainnya
Aspek penilaian inovasi daerah tersebut meliputi inovasi tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik, inovasi daerah lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Sehingga, akan tercipta inspirasi dan semangat baru bagi daerah untuk terus melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sebagai tambahan informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mendapatkan penghargaan melalui ajang IGA 2023 sebagai kabupaten terinovatif.
Editor : Tata Rahmanta