“Stunting di Boyolali dapat dilihat dari dua indikator. Kalau dari indikator e-PPGBM itu kita angkanya berada di sekitar 7-8 persen atau sekitar 4.000 anak. Yang kedua dilihat dari hasil survei, kalau dilihat dari hasil survei ini dilaksanakan oleh pemerintah pusat ini kita di angka 21,5 persen jadi sama dengan angka Nasional,” jelasnya.
Dilanjutkan, dengan adanya kolaborasi yang optimal dari jajaran kesehatan juga dengan tim yang ada di lapangan, memberikan penanganan menyeluruh kepada para sasaran sasaran kasus stunting di Boyolali.
Sehingga pihaknya mengadakan pertemuan TPPS Kabupaten Boyolali yang mengedepankan topik tentang strategi komunikasi,
“Dimana strategi komunikasi mempunyai peranan sangat penting dalam menjalin komunikasi baik dengan lintas agama melalui pendekatan agama maupun juga melalui pendekatan komunitas atau kelompok masyarakat serta juga melalui pendekatan internal keluarga,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, pihaknya mengundang kelompok lintas agama, seluruh kantor KUA beserta penyuluh agama, kader pembangunan masyarakat, penyuluh KB, petugas gizi puskesmas, serta tim pendamping keluarga sejumlah 2.554 yang mengikuti secara daring.
Editor : Tata Rahmanta