UD Putra Cahaya menggunakan beberapa macam kayu untuk produksi, seperti kayu Mindi yang menjadi pasokan utama, lalu ada kayu Jati, kayu Mahoni, kayu Suren, dan kayu Nangka. Produksi mebel akan meninggalkan sisa berupa serbuk kayu yang biasa dikirim ke pabrik di daerah Kendal untuk dimanfaatkan sebagai bahan kayu bakar kemudian diekspor ke luar negeri.
Hadirnya, UD Putra Cahaya di Desa Ngasinan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dengan semakin terbukanya lapangan pekerjaan. Banyak masyarakat sekitar yang diserap sebagai tenaga kerja. Setidaknya, kurang lebih ada 20 pekerja baik sebagai pekerja tetap maupun pekerja buruh.
Pada proses produksinya, UD Putra Cahaya selalu menyesuaikan dengan pesanan yang masuk. Dalam satu tahun, UD Putra Cahaya mampu memproduksi mebel dengan kebutuhan kayu sebanyak 1.600 meter kubik. Hasil produksi mebel yang pesanannya dalam jumlah banyak akan dikirimkan kepada pemesan menggunakan akomodasi truk.
Hal yang menjadi kendala pada usaha mebel UD Putra Cahaya yaitu pengiriman jarak jauh seperti luar pulau maupun luar negeri. Pengiriman yang jauh menyebabkan biaya ongkos kirimnya menjadi semakin naik. Bahkan beberapa kali pesanan dari daerah yang jauh ditolak dikarenakan biaya ongkos kirim yang justru lebih mahal dari biaya produknya sendiri. Oleh karena itu, UD Putra Cahaya masih belum tersedia dalam pasar online karena memang belum sanggup menyediakan pengiriman jarak jauh sehingga penjualan masih dalam skala lokal sekitar.
Editor : Tata Rahmanta