BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar Pameran Lukisan Pelajar dari tingkat SD, SMP dan SLB. Di Museum Hamong Wardoyo Boyolali.
Pameran dengan tema “Tresno Boyolali” diikuti 79 pelajar pelajar tingkat SD, SMP dan SLB, diselenggarakan selama empat hari sejak Kamis (10/11/2022) hingga Minggu (13/11/2022).
Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan, kegiatan pameran lukisan pelajar ini merupakan ide dari Bupati Said untuk mengapresiasi seniman tingkat pelajar jenjang SD, SMP dan SLB. Selanjutnya peserta pameran diambil dari nominator lomba lukis, untuk dilakukan bimbingan oleh komunitas perupa Sapu Gerang.
“Kita bisa mengapresiasi anak-anak, harapan kita semua tentu menjadi media mereka mengekspresikan dirinya, dan kita semua ketika anak-anak ini berkarya dan kita itu menyaksikan tentu anak-anak akan termotivasi untuk terus belajar untuk terus berkarya.” ujarnya.
Bupati Boyolali M. Said Hidayat usai membuka acara, menginisiasi pameran lukisan tersebut mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan yang diikuti oleh para seniman muda yang ada di Kota Susu ini. Menurutnya, hal tersebut membuktikan regenerasi seniman di Boyolali ini mampu berjalan.
“Tentunya merupakan kebanggaan bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Saya selaku Bupati menyampaikan terimakasih atas antusiasme anak-anak kita yang mengikuti kegiatan hari ini, agar nantinya kedepan kegiatan seperti ini dapat terus-menerus diagendakan secara rutin.” ungkap Bupati Boyolali.
Bupati Said menyampaikan rasa kagumnya terhadap karya lukisan para pelajar yang ditampilkan pada pameran kali ini, karena menunjukkan bahwa generasi penerus seniman di Kabupaten Boyolali benar-benar memiliki kemampuan untuk menampilkan karya-karya dengan pesan yang baik. Selain itu tema “Tresno Boyolali” juga mampu ditampilkan dalam lukisan-lukisan yang dipamerkan hari ini.
“Mereka tunjukkan dengan bahasa kata yang tertuang dalam lukisan bahwa cinta Boyolali mampu dihadirkan melalui karya nyata.” katanya.
Editor : Tata Rahmanta