BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Program Tabungan Bersama dari Badan Kerjasama Tabungan Bersama -BKTB Kabupaten Boyolali yang dibentuk sejak 2012 untuk mewujudkan inklusi keuangan di Boyolali.
BKTB beranggotakan enam bank BPR di Boyolali, meliputi PT BPR Bank Boyolali, PT. BPR Mitra Pandanaran Mandiri, PT. BPR Arthayasa Ageng, PT. BPR Bank Desa Guna Daya, PT. BPR Nusamba Ampel, dan PT. BPR Yekti Insan Sembada.
"Setiap tahun meningkat, baik jumlah nasabahnya maupun nominal sudah 47 miliyar lebih, perkembangan yang luar biasa. Semoga akan meningkat terus setiap tahunnya," Ucap ketua pelaksana sekaligus Direktur Utama Bank Desa Guna Daya, Arry Mardiyanto, di acara Gebyar Pengundian Tabungan Bersama Periode 9 yang digelar oleh Badan Kerjasama Tabungan Bersama di Panti Marhen, Rabu (26/10/2022).
Arry mengatakan masyarakat di Boyolali cukup antusias menjadi penabung di tabungan bersama di bank masing-masing. Ia menyebutkan peningkatannya dari awal berdiri hingga saat ini hampir 400 persen.
"Tentu saja ini sebagai bukti nyata bahwa kami selalu mendukung program pemerintah dalam inklusi keuangan, akses masyarakat dalam layanan jasa keuangan khususnya perbankan," katanya
"perkembangan BKTB itu, our fundingnya dari 13 miliyar di tahun 2013 menjadi 46,4 miliyar pada 2022 Rekening dari 5.000 menjadi 17.700 rekening,"
Meski pada saat pandemi sempat sedikit terkendala, program tabungan bersama sudah tumbuh sekitar 10%. Hal itu dijelaskan oleh Direktur Utama Bank Boyolali, Dono Sri Hananto.
"Alhamdulillah setelah lepas pandemi ini mulai tumbuh lagi. Ini sudah sekitar 10% naik. Jadi sudah hampir sebelum ada pandemi. Waktu pandemi kita memang paling 5 6% saja sudah berat. Saat ini sudah mulai tumbuh lagi," katanya.
Dono berharap kondisi keuangan masyarakat ke depan bisa semakin membaik, sehingga pihaknya bisa memberikan kredit yang lebih luas lagi.
"Di bank Boyolali sendiri kemarin naiknya sekitar 30 miliyar lebih. Waktu pandemi kami sekitar 15 miliyar. Jadi alhamdulillah setelah pandemi ini kami naiknya juga luar biasa," tandasnya..
Dono menjelaskan pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa stakeholder, salah satunya dengan pemerintah kabupaten terkait dengan pemberian Kredit Usaha Daerah (Kurda) atau Dana bergilir UMKM.
"Kurda ini dalam arti bentuknya subsidi bunga, juga ada dana bergilir UMKM yang murah, hanya lima persen setiap tahun menurun untuk diakses. Ini dalam rangka program pemulihan ekonomi. Di sisi lain, kami juga ada program kredit lain baik itu untuk kepemilikan rumah dan sebagainya bekerja sama dengan kementerian PUPR dengan pembiayaan BP2PT. Mudah mudahan ke depan semakin baik, perekonomian juga berjalan dengan baik" pungkas dia
Editor : Tata Rahmanta