GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Sejumlah penerima bantuan bedah rumah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengaku belum menerima pencairan bantuan selama tiga bulan terakhir. Kondisi ini membuat warga bingung dan khawatir, mengingat rumah yang mereka tempati masuk kategori tidak layak huni dan berisiko roboh.
Salah satu penerima bantuan bedah rumah kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Sumarni, warga Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan, mengeluhkan lambannya realisasi bantuan yang seharusnya ia terima. Hingga kini, bantuan tersebut belum juga direalisasikan meski ia mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah desa.
Sumarni mengaku kecewa karena keluhannya tidak mendapatkan respons. Padahal, kondisi rumah yang ia tempati sangat memprihatinkan. Dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu terlihat miring dan nyaris roboh, sehingga membahayakan keselamatan penghuni.
“Sejak tiga bulan lalu hanya dikasih hebel 5 kubik dan saya tanyakan ke pak kades tapi tidak ada jawaban,” keluh Sumarni.
Menurut pengakuannya, sejak tiga bulan lalu ia baru menerima material bangunan berupa hebel sekitar lima kubik yang ditumpuk di depan rumah. Namun hingga saat ini, proses pembangunan belum juga dilanjutkan.
“ Saya sudah pesan untuk dikirim besi, semen dan pasir tapi sampai sekarang tidak dikirim. Padalah rumah saya ini lho , bisa dilihat sendiri sudah miring dan nyaris roboh,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Kabupaten Grobogan, Sumarni seharusnya menerima bantuan bedah rumah senilai Rp20 juta yang diwujudkan dalam bentuk material bangunan.
Menanggapi laporan tersebut, Disperakim Grobogan menyatakan telah menindaklanjuti adanya bantuan bedah rumah yang belum dicairkan selama tiga bulan. Pihak Disperakim meminta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Menduran untuk segera mencairkan bantuan dan melaksanakan pembangunan rumah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“kita sudah menghubungi TPK desa setempat untuk segera mengedrop material dan segera dibangun. Kasihan sudah nunggu 3 bulan dengan kondisi rumah sudah tidak layak huni dan nyaris roboh,” tegas Agus, staff Disperakim Grobogan.
Selain Sumarni, tercatat ada tiga warga lain di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan, yang juga terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah. Pemerintah daerah memastikan akan melakukan pengawasan agar bantuan tersebut segera direalisasikan dan tepat sasaran.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
