Sementara itu, salah satu peserta, Kharisudin dari Kelompok Tani Petani Milenial Selo, mengapresiasi pelaksanaan Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah. Menurutnya, kegiatan tersebut membuka wawasan petani terhadap alternatif usaha pertanian selain tembakau.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi petani di Selo. Selama ini kami masih terpaku pada tembakau, padahal belakangan banyak yang merugi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pada musim tanam terakhir harga tembakau mengalami penurunan. “Tahun ini harga tertinggi tembakau hanya sekitar Rp60 ribu per kilogram. Produksi memang naik, tetapi karena curah hujan tinggi kualitas menurun sehingga banyak petani mengalami kerugian,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
