Program ini langsung menyasar sektor fesyen dan kerajinan tangan, yang merupakan kekuatan industri kreatif nasional. PT Lurik Prasojo dan CV Agil Craft Indonesia ditunjuk sebagai operator, mengelola lebih dari 400 perajin lokal. PT Lurik Prasojo memberdayakan penenun lurik, melibatkan 250 perempuan perajin dan 66 tenaga kerja tetap. Sedangkan CV Agil Craft Indonesia menyalurkan kerajinan tangan ke pasar internasional, dengan 95 persen produk diekspor ke Jepang, Eropa, dan Afrika.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyambut baik langkah ini. Dukungan pemerintah pusat akan menjadikan UMKM tumbuh dan berkembang.
“Dukungan pemerintah pusat melalui Holding UMKM memberi semangat bagi masyarakat agar produk lokal bisa dikenal dunia,” katanya.
Para pelaku UMKM juga menyatakan antusiasme mereka. Pemilik PT Lurik Prasojo, Hanggo Wahyu Amerto mengatakan, melalui program ini mereka bisa lebih memberdayakan banyak penenun lokal dan membawa warisan budaya nusantara ke pasar global.
“Pendampingan dan akses pembiayaan yang diberikan akan memperkuat sektor kerajinan sebagai pilar ekonomi lokal dan nasional,” ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
