UBY dan Perempuan Kreatif Desa Kebonbimo Kembangkan Wirausaha Pisang Berbasis Eco-Socioentrepreneurs
BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Universitas Boyolali (UBY) berkolaborasi dengan kelompok perempuan kreatif Desa Kebonbimo untuk mengembangkan produk olahan pisang berbasis eco-socioentrepreneurship. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Kegiatan berlangsung selama dua hari, Minggu–Senin (9–10 November 2025), di Dukuh Kebonbimo, Kecamatan/ Kabupaten Boyolali.
Para perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Azalea Farm dan KUB Putri Bima dilatih mengolah pisang menggunakan teknik retort dan vacuum frying untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus nilai ekonomi desa.
Program ini diketuai oleh Donna Setiawati, S.Kom., MM, dengan dukungan tim dosen UBY: Ir. Sigit Muryanto, MP, Yunita Niqrisah Dwi Pratiwi, SE, M.Si, Erni Widarti, S.Kom., M.Kom, Aldino A.A. Efendi, Kustiyana Nuraini, Niken Harjutri, dan Calista Ika Febriana.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, melalui skema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Wilayah dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2025.
Donna menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada pengolahan produk, tetapi juga pada peningkatan kapasitas kewirausahaan.
“Dengan pelatihan dan dukungan kepada perempuan kreatif di desa binaan, kami dapat menciptakan produk olahan berkualitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki nilai jual di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Selain teknik pengolahan modern, peserta juga mendapat pelatihan manajemen usaha, pemasaran digital, dan desain kemasan agar mampu mengembangkan produk secara mandiri dan berkelanjutan.
Tim Universitas Boyolali bersama KUB Putri Bima usai pelatihan pengolahan pisang dengan teknik vacuum frying dan retort, Minggu (9/11/2025). Foto: Dok. PKM UBY
Ketua KWT Azalea Farm, Rina Tri Wahyuni, mengapresiasi langkah UBY dalam membangun wirausaha ramah lingkungan.
“Program ini membuka peluang bagi kami untuk berdaya dan mandiri secara ekonomi dengan cara yang berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Ketua KUB Putri Bima, Murningsih, berharap pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga.
“Kami yakin, kolaborasi ini membawa dampak positif bagi ekonomi keluarga dan desa,” ucapnya.
Melalui sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, program ini menjadi contoh nyata penerapan eco-socioentrepreneurship yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi desa dengan memberdayakan perempuan sebagai pelaku utama perubahan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
