SURAKARTA, iNewsboyolali.id - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Surakarta diberi pelatihan untuk mengembangkan produk yang dihasilkan. Mereka harus bisa naik kelas, termasuk pelaku dari penyandang disabilitas.
“Pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan pelaku UMKM yang tangguh dan bisa naik kelas,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian, Kota Surakarta, Agung Riyadi pada peresmian program pelatihan UMKM Tumbuh Bersama yang digagas PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY Indonesia) bersama Yayasan BEDO, Sabtu (27/9/2025).
Kota Solo selama ini dikenal sebagai sebagai kota UMKM. Bank Indonesia mencatat ada sekitar 13.200 pelaku UMKM yang terus tumbuh dan berkembang. Sebagian di antaranya merupakan penyandang disabilitas.
“Pemberdayaan UMKM ini diharapkan bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,” katanya.
Pelatihan ini merupakan komitmen MR DIY Indonesia dalam mendukung peningkatan kapasitas UMKM, pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Program UMKM Tumbuh Bersama ditargetkan akan menjangkau ratusan pelaku UMKM, termasuk penyandang disabilitas.
Rangkaian pelatihan meliputi kelas pelatihan online, mentoring dengan para ahli, pelatihan tatap muka hingga pendampingan jangka panjang pengembangan bisnis dari bulan Agustus sampai Desember.
UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia membutuhkan dukungan penuh agar mampu berkembang dan berdaya saing. Kami berkomitmen untuk pemberdayaan UMKM dan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Edwin Cheah, Direktur Utama MR DIY Indonesia.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
