SOLO, iNewsBoyolali.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan 5 Guru Besar baru dalam Sidang Senat Terbuka, Kamis (28/8/2025). Para Guru Besar berasal dari beragam disiplin ilmu, yakni teknik, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Pengukuhan yang akan digelar Edutorium KH. Ahmad Dahlan, sekaligus merupakan capaian penting UMS dalam pengembangan akademik. Para Guru Besar yang Dikukuhkan:
1. Prof. Muhammad Mujiburohman, S.T., M.T., Ph.D (Guru Besar bidang Teknologi Separasi).
2. Prof. Muhammad Sholahuddin, S.E., M.Si., Ph.D (Guru Besar bidang Akuntansi dan Analisis Bisnis).
3. Prof. Dr. Yuli Kusumawati, SKM., M.Kes (Guru Besar bidang Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku).
4. Prof. Dr. Minsih, S.Ag, M.Pd (Guru Besar bidang Pendidikan Inklusi).
5. Prof. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D (Guru Besar bidang Teknologi Bersih dan Pengolahan Limbah).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Muhammad Mujiburohman, S.T., M.T., Ph.D menjelaskan kepakaran dalam bidang Teknologi Separasi, dengan fokus riset pada pemurnian bahan alam.
"Separasi atau pemurnian merupakan tahapan penting dalam industri kimia. Proses ini bahkan mendominasi hingga dua pertiga dari keseluruhan aktivitas industri, mulai dari penyiapan bahan baku, reaksi kimia, hingga pemurnian produk akhir," kata Muhammad Mujiburohman saat jumpa pers, Selasa (26/8/2025).
Kemudian, Prof. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D menegaskan pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, aktivitas manusia setiap hari tak terelakkan selalu memberikan dampak terhadap lingkungan, sehingga dibutuhkan strategi berkelanjutan untuk mengurangi pencemaran.
“Konsep utama dalam pengelolaan limbah adalah reduksi. Artinya, jangan sampai limbah mencemari lingkungan. Namun, jika tidak bisa direduksi sepenuhnya, maka harus ada teknologi pengolahan yang sesuai untuk menanganinya,” ungkap Herry.
Sedangkan Prof. Dr. Minsih, S.Ag, M.Pd., dengan kepakaran di bidang Pendidikan Inklusif. Ia menawarkan pendekatan baru: Inklusif yang Berkemajuan. Konsep ini menuntut agar kurikulum, sistem penyelenggaraan sekolah, hingga pola interaksi sosial benar-benar mencerminkan nilai-nilai Islam yang progresif.
Ia juga mendorong terwujudnya pendidikan inklusif sebagai hak dasar setiap anak bangsa, tanpa terkecuali. Ia ingin menginisiasi riset dan pengembangan model pendidikan inklusif yang lebih progresif, mulai dari penyusunan kurikulum, penguatan kapasitas guru, hingga penyediaan ruang belajar yang benar-benar ramah keberagaman.
Kemudian Prof. Dr. Yuli Kusumawati, SKM., M.Kes., menekankan pentingnya perhatian yang seimbang antara kesehatan fisik dan mental selama masa kehamilan. Ia mengingatkan bahwa gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi kerap terabaikan, padahal berdampak signifikan terhadap kesejahteraan ibu dan perkembangan janin.
Oleh karena itu, skrining kesehatan mental harus menjadi bagian integral dari layanan Antenatal Care (ANC), didukung oleh promosi kesehatan yang edukatif dan penguatan dukungan sosial. Melalui pendekatan epidemiologi.
“Saya menyoroti perlunya intervensi berbasis data untuk mencegah dan mendeteksi dini gangguan mental pada ibu hamil guna mewujudkan generasi masa depan yang sehat secara fisik dan mental," kata Yuli Kusumawati.
Tak kalah menarik, Prof. Muhammad Sholahuddin, S.E., M.Si., Ph.D., yang mengkritisi ekosistem bisnis yang semakin permisif dan kering dari nilai spiritual. Sebagai satu-satunya Profesor Kewirausahaan Syariah di Indonesia yang diakui Kemendiktisaintek, Sholahuddin berharap gagasan dan inovasinya dapat menjadi kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi umat berbasis nilai-nilai Islam.
Pemandu acara, Prof. Dr. Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum mengatakan, pengukuhan Guru Besar bukan hanya sebuah pencapaian akademik individual, tetapi juga bukti kontribusi nyata UMS dalam memberikan solusi atas persoalan bangsa dan masyarakat global.
“Hari ini kita bersyukur, 5 Guru Besar baru UMS hadir dengan bidang kepakaran yang sangat relevan dengan kebutuhan zaman, mulai dari teknologi, kesehatan, hingga pendidikan. Semoga ilmu dan riset yang mereka kembangkan memberi dampak yang lebih luas bagi masyarakat," kata Anam Sutopo.
Dalam kesempatan itu, juga hadir Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum yang memberikan dukungan penuh atas capaian para Guru Besar.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait